LF 27: BUMI, DAN KISAHNYA.

16 2 0
                                    

see u again!
happy reading💞

****

"Mari hidup lebih lama, menikmati luka dunia dan serentetan bahagia sementara. Hingga nanti, kepulangan mu menjadi sebuah lagenda, yang akan dikenang manusia."

~Last forever~

***

Patah hati itu mainan setiap manusia, namun, perasaan seperti itu sebaiknya dihindari. Setiap yang luka akan sembuh, setiap yang datang akan pergi, dan setiap yang tinggal akan meninggalkan.

"Aura gamonnya masih jelas, coyy!" Itu suara Meeya. 

"Mana ada ih," Ujar Dena tak terima.

"Udah ah Den, buka noh mata lo. Cowok se ijo Shimmer kayak Galan harus berkelahi dengan masa lalu seorang Dena," Dena mengerucutkan bibirnya, sebal dengan ejekan para teman-temannya itu.

"Pelan-pelan aja, pasti bisa." Shilla yang merasa Dena sejak tadi ternistakan hanya bisa memberi sedikit kata-kata penyemangat.

"Gue ga gamon ya, lo pada aja yang ngerasa."

"Gimana ya, Den? Gue ga bisa berpikiran positif kalau lagi ngebahas masa lalu lo itu," Ujar Nayla.

"Lagian apa sih, yang lo gamon—in dari  dia? Kalian juga selama pacaran ga banyak main, atau jalan-jalan gitu gue liat." Dena menghembuskan nafas panjang, pertanyaan Meeya sungguh sangat menyentil hatinya.

"Emang sih, kenangannya sedikit. Tapi, dia first impresion gue, semua yang pertama kali gue rasain itu bareng dia. Gue pertama kali dibonceng cowok selain keluarga ya, sama dia. Gue pertama kali ngerasain jatuh cinta juga ya, sama dia. Gimana dong?" Nayla terdiam, benar juga apa yang dikatakan temannya itu, first impresion akan lebih mengesankan dibanding first love.

"Lo aja yang begitu, dianya b aja gue liat." Celetuk Meeya.

"Ish, mana ada! Dia juga gamon kok, buktinya waktu di bandara itu dia meluk gue, nangis-nangis juga kan? Lo pada liat kan?" Ujar Dena terlalu bersemangat.

"Buktinya sekarang dia udah punya cewe, dia ga nungguin lo kan? Dia ga gamon—in lo kan?" Dena terdiam, ada perasaan sesak yang timbul di hatinya. Apa yang dikatakan Nayla itu benar, namun tetap saja, hatinya terluka.

"Tau darimana lo?!" Ujarnya masih mencoba menyangkal.

"Dari hasil sekrinsyut hape lo," Gadis itu menepuk jidatnya pelan, bagaimana bisa dia lupa menghapus hasil screenshot itu dari ponselnya.

"Ibaratnya gini, lo punya hati, tapi dia punya logika. Bayangin aja cowok mana yang rela nungguin berlama-lama?" Ujar Meeya.

"ADA!"

"SIAPA?!"

"Ryu sun-jae, dia nungguin ceweknya 15 tahun, mana cewenya harus bolak-balik lagi ke masa lalu, cuma buat ngerubah takdir mereka berdua. Huhu, gue sedih." Mata Shilla mulai berkaca-kaca membayangkan drama Korea terbaru yang sedang dia tonton.

"KAMPRET!" Nayla mengetuk dahi gadis itu pelan, di situasi seperti ini masih saja dia  memikirkan drama on going—nya itu.

"Jadi gimana? Masih gamon?"

"ENGGAK IH! SIAPA YANG GAMON?" Dena memalingkan wajahnya yang sudah dibasahi air mata itu, malu jika dilihat teman-temannya.

"Hahaha Dena kita nangis euy!" Meeya tertawa keras, disusul Nayla dan Shilla yang juga memperhatikan Dena.

"KALIAN IH! NGESELIN TAU!" Mereka bertiga beralih memeluk Dena yang kini sedang menangis itu, tak biasanya gadis itu menangis hanya karena seorang lelaki.

Last ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang