LF 29: RENGGANG, LAGI?

10 1 0
                                    

see u again,
happy reading!💞

****

"Kalaupun nantinya tak berakhir bersama. Setidaknya kita pernah berbagi cinta, bertukar cerita, dan membangun mimpi agar kata 'kamu' dan 'aku' menjadi kita." 

****

Keadaan membaik, semuanya teratur. Mengingat ujian sekolah yang akan diadakan 2 hari lagi, semua siswa kini sibuk melengkapi tugas-tugas mereka yang tertinggal, ataupun hanya diam di perpustakaan sambil mengulang materi pelajaran.

"Kamu bisa temenin aku ke Gramedia, nggak? Ada buku yang harus aku cari." Farka hanya tersenyum mendengarnya, sedari tadi, cowok itu tidak pernah membaca bukunya ataupun sekedar melirik buku tersebut. Dia hanya sibuk memandang wajah Shilla yang berada di sampingnya.

"Farka, aku ngomong ini. Kamu denger nggak?" Cowok itu tersadar dari lamunannya.

"His! Dari tadi ngelamun? Nggak denger dong?!" Protes Shilla.

"Denger sayang, denger." Balasnya.

"Ke Gramedia yang mana?"

"Yang dekat aja, aku males kalau harus ke mall yang gede itu." Balas Shilla, tatapan gadis itu kembali jatuh pada buku-buku dihadapannya. Entah sejak kapan, seorang Arshilla menjadi sangat rajin begini.

Saat matanya tengah fokus pada satu benda, ponsel gadis itu berbunyi.

"Halo, Ze?" Baru mendengar perkataan itu saja, Farka sudah menegakkan kepalanya.

"..."

"Oke, gue kesana."

"Aku keluar dulu, Zean mau—"

"Nggak ada Zean-Zean. Disini aja!" Shilla mengerinyit bingung, kenapa cowok itu?

"Tapi aku mau—"

"Enggak!" Shilla menarik nafasnya dalam, entah kenapa cowok itu jadi seperti ini semenjak dia dan Zean berduaan di kamar UKS waktu itu.

"Sayangku, aku kesana dulu, ya? Ketemu Zean, sebentar aja." Tanpa menunggu jawaban, Shilla bangkit dari duduknya lalu keluar dari perpustakaan tergesa-gesa.

Farka mendengus sebal di tempat duduknya, awas saja bocah itu.

"Ka! Farka!"

"Apaan?" Balas cowok itu datar, baru saja keluar dari perpustakaan, dirinya sudah dicari seseorang.

"Nara, penyakitnya kambuh!" Jantung cowok itu terasa ingin pindah tempat, raut panik tercetak jelas di wajahnya.

Dengan gerakan cepat, Farka berlari ke tengah lapangan. Cowok itu terkejut melihat Nara yang sudah sesak nafas memegang jantungnya disana.

"Bentar, Ze. Kayaknya kertas itu di tas gue."

"Yaudah, gue ikut." Zean dan Arshilla berjalan menuju ruangan kelas mereka untuk mengambil selembar kertas HVS milik Zean yang saat itu dititipkan pada Shilla.

Mereka hanya mengambil tas, lalu kembali keluar menuju lapangan, karna Zean yang meminta.

Sesampainya di lapangan, Zean dan Shilla sama-sama terkejut saat melihat kerumunan manusia yang melihat pada satu titik objek.

Gadis itu mengangkat bahunya acuh, mencari kertas tersebut tanpa menyadari satu resleting tas nya terbuka. 2 buah botol berukuran kecil terjatuh dari sana, butir-butir kecil berserakan, sepertinya itu obat.

Bunyi dari botol-botol kaca itu membuat seluruh atensi mengarah padanya, begitu juga Zean yang tampak bingung.

"Lo ada riwayat sakit jantung, kak?" Tanya cowok itu, pertanyaannya mampu didengar oleh siswa-siswi yang berada disana.

Last ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang