LF 14: TOPPOKI DATE.

42 38 0
                                    

Ga banyak bicara
Silahkan langsung baca aja, thanks!
Happy reading!

.

.

.

.

.

"Kita jahat di cerita kita sendiri-sendiri, jadi gausah ngerasa paling tersakiti kalau gabisa nepatin janji!"

~lf~

******


Baru sehari ditinggal pergi cowok itu, Dena sudah merasakan perasaan aneh yang tiba-tiba saja muncul dari dalam dirinya, ada perubahan di hari-harinya, untuk hari ini, esok dan seterusnya.

"Jangan cemberutt dongg! Ayoo semangatt," ujar meeya memberikan semangat pada sahabatnya itu. Dena membalasnya dengan senyuman.

"Ayoo Dena kita, bangkit jadi ratu India!" Celoteh shilla yang membuat gadis itu tertawa.

"Baru juga ditinggal sehari," semua mata kini tertuju pada Nayla, gadis bijaksana yang selama ini mereka kenal itu entah dengan sengaja ataupun tidak disengaja mengeluarkan kalimat menyentil hati itu dengan entengnya.

Dena bungkam, tenggorokannya tercekat, bagaimana bisa dadanya sangat sesak sekali.

"Nay!" Tegur shilla.

"Apa? Gue salah ngomong ya?" Tanya nayla dengan ekspresi polosnya.

"Kan emang iya, ya? Baru ditinggal sehari, Lo putus juga dulu tanpa alasan yang jelas, masa iya gamon?" Diam. Hanya itu yang bisa Dena lakukan, entah kenapa gadis yang dikenal bar-bar itu tidak bisa lagi membuka mulutnya saat Nayla berkata demikian.

"Jangan gitu nay, ih!" Peringat meeya.

"Daripada situ, suka sama sahabat sendiri sejak lama, tapi ga berani ngucapin karna tau sahabatnya suka sama orang lain, ga sampai disitu, malah temenan sama cewe yang disukai Sahabatnya cuma untuk balas dendam. Dasar, bajingan!" Ucapan pedas itu keluar dari mulut seorang Arshilla veriska byantara setelah sekian sekon dia diam mencermati gerak-gerik Nayla yang akhir-akhir ini mencurigakan baginya, dia mulai membuka suara.

Nayla masih seperti biasa, menetralkan ekspresinya meskipun hatinya sudah berdetak 2 kali lebih cepat setelah mendengar penuturan gadis itu.

"Nyindir siapa, la?" Tanyanya santai.

"Nyindir orang sipaling sempurna sejagat raya, yang temenan sama saya cuma untuk balesin dendam kusumatnya." Ujar shilla lempeng dengan wajah datarnya.

"Siapa, la?" Tanya nayla.

"Penasaran banget Lo, kayak gak tau orangnya aja," ujar shilla lagi.

"Kalian pada bahas apa?" Tanya meeya yang memang tak mengerti kemana arah percakapan itu perginya. Sedangkan Dena, gadis itu hanya termangu saat mendengar dua manusia itu sudah mulai mendekati fase perdebatan.

"Lo laper ga sih? Kantin yok," ujar Dena sebagai peralihan, gadis itu menarik tangan shilla dan berniat meninggalkan kekacauan yang akan terjadi itu.

Last ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang