LF 17: PINDAH?

27 15 0
                                    

Halooo

Happy reading all!💗

.

.

.

"

"Gila Ka! Turnamennya 6 hari lagi? Berarti hari Minggu, kan ya?" Tanya Galan.

"Iya, bapak kepsek SMA Cendana ngga mau ngasih kita waktu latihan lebih lama," Balas Farka dengan tenangnya.

"Waduh buset, terus kita latiannya dimulai kapan?" Tanya Aktar.

"Hari ini aja, gimana?" Susul Farka, semua yang ada disitu mengangguk setuju kecuali Zafran yang sedari tadi diam saja.

"Gue gabisa," Ujarnya membuat semua orang yang ada disana menatap bertanya.

"Waktu udah mepet, Zaf. Ngga bisa begini, kita harus latihan rutin." Ujar Galan.

"Gue gabisa Gal, maaf. Ada keperluan mendadak, mama baru aja telfon." ucap Zafran lalu ingin beranjak pergi ke kelasnya.

"Emangnya tante ada keperluan apaan? Ngga bisa sama pak sopir dulu?" Tanya Farka.

"Gabisa ka, mama perlunya sama gue,"

"Yaudah kalau gitu, hari ini kita-kita aja dulu yang latihan ya? Biar Zafran latihannya besok aja," Ujar Aktar, lelaki itu memang plek ketipelek dengan Meeya yang bisa menenangkan kondisi.

"Oke!" Ujar yang lainnya serempak.

Sore itu, ketiga remaja lelaki yang memakai Jersey futsal latihan dengan sangat lincahnya di lapangan khusus futsal SMA mereka.

"Gila rapi banget mainnya," puji Galan melihat kelincahan mantan kapten futsal itu bermain.

"Namanya juga kapten," komentar aktar.

Mereka bermain dengan sangat lincah sampai hari menunjukan pukul 6 sore waktu setempat.

"Gue cabut duluan ya, mama udah nungguin soalnya," suara itu milik Aktar, anak kesayangan mamanya.

"Gimana kalau barengan aja? Ntar di persimpangan baru pisah." usul Galan, ketiganya mengangguk setuju sambil memakai helm full facenya masing-masing.

Saat motor mereka keluar dari pekarangan sekolah, tiba-tiba saja serombongan motor sport seperti mengikuti mereka dari belakang.

Mata Farka menajam, dia melihat dari spion motornya. Rombongan itu sangat tidak asing lagi baginya, seperti pernah melihat tapi entah dimana.

"Fuck!" Umpat lelaki itu saat menyadari rombongan itu adalah para geng motor SMA Cendana.

Aktar dan Galan yang masih mengendarai motornya juga turut merasakan kejanggalan itu, mereka memberikan kode lalu ketiganya masuk ke gang yang lumayan sempit, berniat untuk menghindari rombongan tadi.

"Anjing! Kita diikutin!" Sialnya, rombongan motor sport itu masih mengikuti mereka. Dan saat ini mereka tidak bisa menghindar lagi.

Seorang remaja lelaki turun dari motornya, tatapan menajam bak elang itu mengintrupsi keadaan, menjadikan aura seram semakin mencekam.

Alis kirinya sengaja dibelah dengan hidung mancung dan kulit putih bersih itu menambah ketampanannya.

"Long time no see, kapten." Suara baritonnya membuat siapapun bisa merinding.

Galan dan Aktar saling pandang, mereka bisa menebak farka dan remaja itu sudah saling kenal sebelumnya.

"Mau apa?" Ujar Farka tanpa berbasa basi.

Last ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang