Bab 5

12 3 0
                                    

Mumet. berapa kali pun aku menghitung ulang angka angka yang ada di buku tulis ku ini, aku tetap gak bisa menemukan jawabannya, Gia disampingku pun gak bisa banyak membantu, karena dia pun lagi sama pusingnya.

Tadi pagi aku melewatkan sarapan karena menunggu Mas Rion yang katanya mau sekalian nganterin ke sekolah tapi ia sendiri malah kesiangan.

Dia bangunnya telat, dan karena harus menunggu Mas Rion rapih dulu maka aku memutuskan untuk melewatkan sarapan karena aku takut terlambat, karena itu mungkin aku jadi kurang fokus mengerjakan soal, aku lapaaaaar...  dan aku menyesal menolak tawaran bunda tadi yang ingin membuatkan ku bekal.

Tak lama terdengar suara bel berbunyi menandakan jam pelajaran sudah berganti.

" Okee, karena sepertinya kalian banyak yang belum selesai, jadi saya kasih kesempatan buat besok. Jadi besok harus sudah selesai ya.. Kalian kerjakan di rumah dengan baik dan benar " ucap Bu Wiwin lalu membereskan barang nya

" Baik buuu, terima kasihhh " ucap kami sekelas.

" Oke, sampai besok yaa " pamit Bu Wiwin lalu keluar dari kelas.

Aku membereskan buku buku, lalu mengeluarkan buku mata pelajaran selanjutnya sembari sedikit berbincang dengan Gia.

Lalu datang Darrel, si wakil ketua osis sekaligus teman sekelas kami masuk ke kelas sembari memegang banyak kertas.

" Widihhh si paling sibuk, pelajaran udah selesai dia baru dateng " ledek Aaron

Darrel hanya menanggapinya dengan senyum, " Sorry gaes gue ada rapat tadiii"

" Jiaaah gaya lo Darrel, kayak pejabat aje lo rapat rapat "  ledek Aaron

" Wessss jangan salah bos, Wakil ketua osis nih " balas Ardian sambil berjalan, lantas berdiri disamping Darrel lalu menepuk nepuk bahu Darrel

" Lahhh gue ketua juga nih, berarti gue pejabat juga dong? " tanya Aaron

" Idih, ketua ape lo? " tanya Ardian tak percaya

" Ketua PT. persatuan mencari cinta sejati " jawabnya bangga

semuanya tertawa, dasar Aaron.

Darrel berdeham, maju agak ke depan lalu berkata "Serius dulu yuk ges, bentar aja" 

" Cielah abang mau aku seriusin nih?? " Canda Aaron menaik naikan alisnya.

Satu kelas kembali gaduh karena Aaron, ngelawak mulu sih dia.  Darrel tertawa, menggeleng tak habis pikir dengan tingkah Aaron.

" Guys, hari ini kita free karena Bu Rose berhalangan ngajar hari ini tadi beliau WA gue, beliau ada urusan di kedinasan. Dan ini, formulir hasil rapat tadi buat kita isi " kata Darrel setelah semua tenang.

" Formulir apa?" tanya Aaron penasaran

"Formulir pendaftaran buat lomba dan acara Pensi, yuk di list siapa aja yang mau ikut meriahin acara nya"

Seketika saja semua berebut untuk meminta formulir lalu mengisi formulir itu. tak terkecuali Gia.

" Acara pensi dikit banget nih yang ikut, Band gak ada yang mau ikutan? " keluh Darrel, setelah mengecek formulir yang telah diisi

" Kalau ngeband, mau gak mau harus campur sama ekskul Band dong kalau gitu " ucap Yoshua tak terima

" Ya tinggal latihan bareng aja sih, ribet banget " balas Aaron

" Ya iyaaa, tapi perizinan memakai ruang musik nya itu loh yang ribet, yang mau tampil bukan cuma kita doang kali, kelas lain juga, belum lagi latihan rutin anak ekskul band nya "

A Million Feeling (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang