Enjoy guys!!
———
" Jadi kalian ternyata adik kakak? " pertanyaan yang tidak mendapatkan jawaban karena dua orang di hadapan ku hanya menatap ku dalam diam.
Setelah beberapa waktu tidak melihatnya, aku menyadari tidak banyak yang berubah dari Rafka kecuali semakin banyak nya bekas luka di wajah nya. Selain itu penampilannya hampir sama dengan Rayyan.
Bagaimana aku bisa melewatkan ini? Mereka bersaudara? Setelah selama ini mereka terlihat bermusuhan mengapa pada akhirnya aku menemukan jawaban kalau mereka bersaudara? Mata ku sampai menelisik bergantian mencari kesamaan antara dua remaja laki laki di depan ku ini.
Ah, tinggi Rafka lebih unggul sedikit dari Rayyan walau Rayyan memiliki proporsi tubuh yang lebih baik karena karir nya sebagai Atlet.
Selain itu... bentuk bibir mereka..
" Hai Karamel, pacar lo ternyata masih bohong ke lo ya? Cemen!! Putusin aja, lo jalan sama gue aja, besok gimana?!"
" Jangan kurang ajar Rafka!" Ucap Rayyan emosi, berbalik badan melindungi ku di belakangnya.
Tangan ku meremas tangan Rayyan yang menggenggam ku kencang.
" Lepas Ray " bisik ku yang ternyata masih bisa didengar dua remaja yang berbagi darah yang sama.
Rafka tertawa terbahak, namun aku melihat keterpaksaan dalam tawa nya.
" Lo liat? Cewek lo aja udah gak mau sama lo, gak usah bikin hancur hidup anak orang lagi, emang masih gak cukup lo bikin hancur hidup dua anak yang lain?" Sarkas Rafka
Rayyan melepaskan ku lalu maju dan mendorong Rafka hingga ke dinding, tangannya mencengkram kerah seragam Rafka, namun Rafka hanya tersenyum meremehkan.
" GUE BILANG JANGAN KURANG AJAR RAFKA!! "
Rafka mengendikkan bahu, " Jadi sekarang gue yang jadi penjahat nya? Ck " Rafka mengalihkan tatapannya kepada ku
" Suka main tangan, emosian, pembohong kayak gini masih lo pertahanin Karamel? Lo gak dengerin gue dari dulu sih! "
" DIEM—"
" Emang nya lo siapa sampai gue harus dengerin lo?" Tanya ku memotong ucapan Rayyan. Rayyan menengok ke belakang,
" Mel—"
" Emangnya lo siapa sampai gue harus percaya sama semua yang lo bilang?" Tanya ku menantangnya lagi.
Wajah Rafka kaku, mata nya menatap ku tajam.
Rayyan menunduk sejenak sebelum kembali mengeratkan tangannya di kerah seragam Rafka
" Urusan lo sama gue Rafka, gue udah peringatin lo buat gak melewati batas lo dan stop gangguin Karamel"
Rafka menggelengkan kepala sembari tertawa meremehkan
" Lo pikir lo tuh siapa sih hah? Lo pikir gue harus takut dan turutin semua omongan lo?" Ucap Rafka meremehkan
" Gue gak peduli mau lo gimana Rafka, Just get off of my girlfriend!!"
" Kalau gue gak mau?" Tantang Rafka
KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Feeling (COMPLETED)
Teen Fiction((ON GOING)) ((Warning 16+ banyak umpatan/ucapan kasar )) Menjadi anak tunggal tapi gak kaya raya gak selalu hidup-nya enak. Adakala nya aku merasa jenuh, kesepian gak punya teman curhat atau teman bermain, tapi di sisi lain aku buuuaaaahagiaa karen...