Hari ini sedikit berbeda dari biasanya, di sepanjang aku berjalan menuju kelas pagi ini, sudah banyak siswa siswi yang mulai beraktivitas menghiasi dinding dinding sekolah dengan berbagai hiasan warna warni sebagai penyambutan perlombaan olahraga dan seni yang akan diselenggarakan bulan depan.
Aku senang sekali melihatnya, terlihat oleh ku beberapa siswi yang tertawa riang sembari mendekor hiasan di mading, beberapa anak cowok yang berlatih basket di lapangan.
Beberapa siswa siswi dari organisasi yang sibuk hilir mudik kesana kemari, beberapa siswi yang berlarian di sepanjang koridor, dan guru guru yang baru datang berjalan beriringan menuju kantor guru sembari menyapa para siswa siswi, betapa berwarna nya kehidupan di sekolah ini.
" KARAMEL !!!! " aku menengok ke belakang, Gia berteriak memanggilku.
" Hey Gi, semangat banget pagi ini" jawabku, Gia menyamakan langkahnya denganku, kami berjalan bersama menuju kelas kami.
"Yoiii, katanya hari ini dimulai kan persiapan buat bulan depan itu? seru banget kapan lagi liat sekolah rame bener warna warni kayak taman kanak kanak" celetuk nya
Aku tertawa
" Jadi, berarti lo mau ya calonin diri stand up comedy wakilin kelas? " tanyaku
" Hmm ikut gak ya? " Gia mengatakannya dengan mengetuk dagu nya dengan telunjuk. Duh gayanya nih anak
" --- liat nanti deh Ra, kalau hadiah nya worth it, ya gass aja deh "
" Kemarin keukeuh gak mau ikut lo" sindirku
"Hehehe, kalau hadiah nya oke, ya bisa dibicarakan laah"
aku merangkul nya, " Oke, nanti kalo menang, hasilnya bagi dua yaa " kata ku,
"Atur aja atuur" kami tertawa bersama lalu masuk ke dalam kelas yang sudah ramai.
Setelah aku duduk di kursi ku bertepatan bel masuk berbunyi, Gia disampingku duduk tenang membaca catatan materi untuk ulangan harian hari ini, tumben kataku dalam hati.
" Kenapa lo? gak pernah liat orang cantik belajar ya? "
Aduh ampun deh teman ku satu ini, Gia dan kata narsis, emang gak pernah bisa dipisahkan.
" Tumben lo belajar Gi " kataku sambil mempersiapkan alat tulis
" Biar keliatan pinter dong Ra, apa kata orang masa cantik cantik tapi otaknya kosong "
" Biar keliatan doang? gak mau beneran aja? "
" Lagi usaha loh ini Ra, dukung dong teman mu ini sedang berjalan menuju masa depan yang lebih cerah "
Aku menengok ke arahnya, memegang kedua sisi wajahnya, " Gia, ini Gia kan? siapa kamu? kamu beneran Gia kan? gak lagi kerasukan kan? " ucapku dramatis
" Karamelllll lo mah gituuuu " rajuknya
Aku tertawa kencang, asli Gia sudah seperti moodbooster ku, ada ada aja kelakuan nya.
" Selamat Pagiiiiii Calon Orang Suksessss " sapa Bu Rose riang memasuki kelas kami, Bu Rose yang mempunyai nama asli Rosalina, beliau ini mengajar pelajaran Matematika sekaligus menjadi wali kelas kami. beliau adalah orang yang sangat ceria, hampir setahun menjadi murid perwaliannya, aku jarang sekali melihat beliau tidak bersemangat saat mengajar.
" Pagiiii buuuu " jawab kami
" Duh tumben pada semangat banget jawab nyaa, padahal mau ulangan loh kita inii, udah pada gak sabar ya? tak tambahin 5 soal kalau gitu ya? "
" JANGAN BUUUU " ucap kami serentak
Waduh jangan sampai deh !! Bu Rose kalau udah bilang 5 soal, 1 soal itu aja udah bisa beranak pinak.
" Ibu mah, kita semangat salah, gak semangat salah, emang nasib banget kita jadi Raisa" keluh Aaron yang duduk di depan paling pojok.
" Eh? Raisa? " tanya bu Rose penasaran
" Iya bu, Serba Salah "
Sontak kami satu kelas tertawaa, begitupun Bu Rose, emang lawak banget deh tuh Aaron.
" Ada ada aja. Yowis, tutup buku kalian, siapkan alat tulis, kita mulai ujian nya, ingaaat yaa--- "
" JANGAN MENYONTEK " sambar teman sekelasku, Bu Rose tersenyum lalu menggelengkan kepala, sudah lelah mungkin menghadapi kelas kami hahaha
Baiklah Karamel, semangaaat !!!!
---------
Kamu tipe orang yang akan diam saja saat ada yang mengusikmu atau kamu tipe yang langsung melawan balik? mengusik balik orang itu? padahal nih kamu gak melakukan sesuatu yang salah, tapi ada aja orang yang ga suka sama kamu, gak suka sama apa yang kamu lakukan, kalau kamu di posisi itu, kamu mau gimana?
Siang hari ini menjadi semakin panas karena baru saja aku tiba di depan gerbang sekolah menunggu ojek online pesanan ku tiba, beberapa siswi berbincang dengan suara keras dari arah belakang, bukannya aku kepedean atau gimana ya, tapi suara mereka yang keras seperti itu ya kedengeran lah sama aku, gila aja mereka mau gosipin orang, tapi ada orang yang mereka bicarakan disitu.
"Haha iyaaa, mentang mentang murid kesayangan guru jadi banyak gaya, sombong. "
"Menang putih doaaang diaa, cantik juga ngga, pinter banget caper ke guru haha"
"Katanya sih denger denger dia ikut lomba tahun kemarin juga karena nyogok loh, parah sih."
" Keliatan sih, anaknya aja keliatan sombong gitu kok, liat aja tuh. pantes gak punya banyak teman" lalu mereka tertawa seperti ngga menyadari bahwa orang yang mereka bicarakan mendengar semuanya.
Tanganku sudah mengepal, rasa rasanya ingin sekali ku sumpal mulut mulut jahil itu, tindakan yang sangat ingin aku lakukan tapi aku ga pernah bisa melakukannya, entah kenapa aku cuma bisa diam, diam dan diam.
Saat aku mulai memberanikan diri untuk menghadap belakang untuk menegur mereka, suara orang terdengar dari belakang ku,
" Lo banyak bacot kayak gitu emang udah sumbang prestasi apa buat sekolah ini hmm?"
Terdengar sahutan dari para cewe cewe itu, sampai kini aku juga masih belum berbalik ke arah belakang.
" Apa sih lo, ikut campur aja urusan orang "
" Lo harusnya tuh ngaca, siapa yang disini ikut campur urusan orang? Stress lo"
" Lo mendingan pergi deh, resek." balas salah satu dari cewek cewek tadi
" Dih lo tuh yang resek. Jangan kebanyakan ngomongin kejelekan orang mulu, ngaca lo... Muka lo tuh jelek, urusin aja tuh muka lo daripada ngurusin urusan orang"
Aku hampir ketawa jika saja suara klakson tidak mengangetkan ku,
" Neng Karamel macchiato? " gurau abang ojek nya, aku tertawa tipis
" Karamel aja bang"
Sebelum aku naik ke motor, aku menyempatkan diri menengok kebelakang, ke arah murid murid itu, aku menatap mereka dengan tatapan yang aku buat se menyeramkan mungkin.
Tapii... aku gak lihat cowo tadi, iya, yang tadi membela ku, Eh apa dia membela ku tadi? Ya pokoknya suara orang yang membalas perkataan cewe cewe itu udah gak ada ditempat, aku menengok kanan kiri sekali lagi, memastikan orang itu memang sudah pergi, lalu aku naik ke atas motor ojek online.
Dasar cewe cewe resek, aku hafalin ya muka kalian, gak dendam sih, cuma ya hafalin aja, siapa tau aku bakal berpapasan sama mereka, aku bisa langsung pelototin mereka nanti. huh.
TBC
Happy reading kinderss!!!!
regards,
![](https://img.wattpad.com/cover/361294294-288-k331179.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Feeling (COMPLETED)
Fiksi Remaja((COMPLETED)) ((Warning 17+ banyak umpatan/ucapan kasar )) Menjadi anak tunggal tapi gak kaya raya gak selalu hidup-nya enak. Adakala nya aku merasa jenuh, kesepian gak punya teman curhat atau teman bermain, tapi di sisi lain aku buuuaaaahagiaa kare...