***
Satu minggu menjelang Perlombaan dan Pentas Seni di sekolah, membuat beberapa hari ini para siswa siswi semakin disibukkan dengan berbagai kegiatan.
Sebenarnya dari beberapa minggu yang lalu juga sudah dimulai persiapannya. Ehh aku kan udah pernah kasih tau kalian kan ya? dan iya... semakin dekat acara tersebut, murid murid semakin banyak yang berusaha menyibukkan diri dengan berbagai latihan guna menyempurnakan penampilan mereka nanti.
Di lapangan kini banyak murid murid yang berkumpul berkelompok sesuai bidangnya masing masing, tampak sibuk berlatih. Ada tim bulutangkis di sebelah kiri lapangan, ada tim futsal yang kini menguasai hampir seluruh lapangan utama yang setiap hari senin rutin dipakai untuk Upacara bendera, lalu ada tim Marching band di ruang kesenian yang suaranya beradu dengan Modern dance di pinggir lapangan Volly.
Terlihat oleh ku di pinggir Lapangan Basket Outdoor dipakai oleh para Cheers team latihan untuk mendukung tim basket sekolah kami di perlombaan nanti, dan katanya sih nanti akan ada lomba Cheers juga antar sekolah. Sementara tim inti basket yang akan mewakili nama sekolah di lomba nanti kini terlihat serius berlatih di tengah lapangan, tak terkecuali teman teman satu band nya Rayyan juga berada di sana, tampak serius berlatih.
Kalau kalian bertanya kemana pacar ku? itu juga aku gak tau, seharusnya sebagai kapten tim inti basket di sekolah ku ini, Rayyan sudah seharusnya ikut latihan basket gak sih? Atau gimana sih peraturannya? Coba nanti aku tanya pacarku ya... Jangan kalian yang tanya, nanti aku cemburu.
"Eh ada Karamel" salah satu dari mereka menyadari keberadaanku, dilanjutkan dengan yang lainnya ikut menoleh kearahku, Aku sedikit lupa nama-nama mereka lagi, Tadii.. yang panggil aku siapa ya? aku hanya melambai pelan membalas sapaan tadi.
"Hai Karameeell" sapa mereka kompak setelah sampai di hadapanku.
"H-hai, sorry ya gue malah jadi ganggu kalian" kata ku memulai pembicaraan, kini aku malah merasa bersalah karena membuat mereka jadi menghampiri ku ke pinggir lapangan, dan membuat banyak pasang mata disana menatap penasaran ke arah ku, ralat, ke arah kami.
"No sorry Ra"
"Gapapa kok Ra, kapan lagi kita latihan disamperin Karamel kaan" sahut Eki
Yang suka ngomong blak blakan itu... Eki kan ya namanya?
" Yeuuu biji salak, abis lo nanti sama Rayyan" jawab Arkan
" Gausah di ladenin bocah kebanyakan makan yupi emang begini nih, maap ya Karamel" sambung Leon tersenyum. karena mata sipit khas nya itu aku jadi kembali mengingat namanya.
"Karamel nyari Rayyan ya?" Gilang, yang paling anteng diantara mereka bertanya
Aku mengangguk, mengiyakan, "Hmm iya, ada yang tau gak Rayyan kemana?"
"Kamu nanyeea? kamu bertanya tanya Rayyan dimana? " celetuk Eki yang langsung kena sikutan dan dari teman teman nya, tapi aku malah ketawa melihat interaksi mereka yang kupikir sangat lucu
"Heh kutu, Bu Bos nanya itu, jawab yang serius napa" sambar Arkan, menoyor kepala Eki
"Hehe maap lagi ya Ra, emang lagi salah obat nih anak" kata Leon dengan muka sangat bersalah
"Maaf ya Karamel, gue cuma mau meramaikan suasana aja" Ucap Eki, masih cengegesan
"Iya santai aja, Ini Rayyan gak ikutan latihan kemana ya? Di hubungin gak aktif kayaknya Hp nya" balas ku
"Oh iyaaa.. Itu tadi Rayyan disuruh Bu Melinda bawain buku ke Perpus, coba aja lo susulin, udah daritadi sih. Lama banget balikin buku aja setengah jam"
![](https://img.wattpad.com/cover/361294294-288-k331179.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Feeling (COMPLETED)
Novela Juvenil((COMPLETED)) ((Warning 17+ banyak umpatan/ucapan kasar )) Menjadi anak tunggal tapi gak kaya raya gak selalu hidup-nya enak. Adakala nya aku merasa jenuh, kesepian gak punya teman curhat atau teman bermain, tapi di sisi lain aku buuuaaaahagiaa kare...