Bab 25

29 3 0
                                    

******

Waktu berjalan dengan sangat cepat, kini aku sedang menghadapi pertengahan semester yang menyita sebagian besar waktu ku. Gak ada yang berubah dalam seminggu ini, selain Rayyan yang masih terus memblokir semua akses ku untuk menghubunginya.

Gia selalu menemani ku, enggan membiarkan ku sendirian karena jika sudah begitu, di pastikan pada akhirnya aku akan menangis dan overthinking tak berkesudahan. Kalau kata Gia, aku sudah menjadi budak cinta akut.

" You know what Ra? Gak ada yang salah dengan cewek yang berani untuk minta kepastian duluan ke cowok nya lho! " ujar Gia dari atas kasur dengan wajah nya full berwarna putih karena sedang memakai masker, mata nya fokus menatap layar infocus di dinding depan ranjang alih alih ikut belajar dengan ku yang kini sedang mencatat materi di meja belajar.

Aku menoleh ke arahnya, lalu mengikuti pandangan Gia untuk ikut fokus ke layar yang sedang menampilkan sebuah adegan film yang diperankan oleh Julia Roberts sebagai Anna Scott dan Hugh Grants sebagai William Thacker dalam film Notting Hill.

" Lo liat? Segitu cinta nya si Anna mau turunin harga diri nya buat minta kepastian duluan ke William 'lho "

" Terus maksud lo ngomong gitu ke gue apa?"

" Yaa elo ikut jejak nya si Anna dong! Be brave! Be confident! "

Aku melirik nya lalu memutar bola mata ku malas.

" By the way, kemarin gue di approve nih buat follow Instagram nya Rayyan, just in case you a little bit wonderin' how is he right now, don't you? Instead you tryna' to pretend looks busy but i am known you Karamel! Your head full of his charming faces !! "

Aku terkekeh pelan, lalu melempar asal pulpen ke arah kasur yang sudah di duga tidak akan mengenai nya.

" Sok tau! Gue nih lagi belajar, besok masih ujian Gi!" Sanggah ku membela diri

Sebelum melanjutkan berkata, " Sini deh lo mendingan Gi, ikut belajar "

Gia mendengar kata 'Belajar' langsung bersikap defensif, memegang remote erat.

" Nanti dulu, nanggung. Sedang menikmati ciptaan tuhan dalam wujud om Hugh yang ganteng nya paripurna" ucap nya mencari cari alasan.

" But would you do the same as Anna's do Gi?"

" Hmm don't know....yet?! I mean yaaa gue belum pernah ada diposisi itu kan ya, dan setiap hubungan juga pasti punya problematika nya masing masing, so yeah, i can't tell you what am i will doing if i am in Anna's position. But do you? "

" Don't know either but i love him Gi, gue mau perjelas semuanya ke Rayyan nanti. Gak mungkin kan terus terusan kayak gini?"

" Good girl! It's okay Ra semua bakal baik baik aja. Awalnya gue dukung lo sama Rayyan because i thought hidup lo bakal lebih berwarna dan bersama Rayyan lo jadi makin bahagia, but now, mau lo end up with or without Rayyan nanti nya its okay Ra, gue cuma mau lo to be happy aja seng!"

********

Sudah pukul 10.00 minggu pagi, aku dan tiga teman ku yang lain telah sampai di rumah Rayyan. Miris ya, hampir setahun aku berpacaran dengannya, bahkan aku harus tau alamat nya dari orang lain. Sebelum masuk ke ruang tamu tadi, Jemima bahkan bertanya memastikan alamat nya kepadaku.

" Ini benar kan Ra rumah nya?"

Kekasih macam apa aku, layaknya orang bodoh aku hanya bisa mengangguk ragu, dan terselamatkan oleh asisten rumah tangga yang mempersilahkan kami untuk menunggu di ruang tamu.

A Million Feeling (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang