-Riana-
Harry : why not?
Riana : Oh, please Harry, i think this problem already clear enough. And, don't say that name again.
Harry : I don't get it.
Riana : You mustn't.
Harry : Okay. Tapi Riana.. Aku udah berpikir berulang kali tentang kejadian itu..
Riana : Yaampun udah gausah di bahas.
Harry : Engga, engga. Dengerin dulu.. Kayaknya masalah Dian dan Silva itu, yang salah emang Silva deh.
Riana : Kenapa kamu bisa berubah pikiran?
Harry : Pertama, sejak awal aku emang udah ga suka auranya.
Kedua, aku udah berpikir berulang-ulang bahwa tuduhan kami itu gak beralasan. Kita emang gatau kejadian sebenarnya. Kita cuma ngambil kesimpulan dati satu sudut pandang. Jadi.. Aku pikir kalian yang benar.
Ketiga, kalo beneran Dian yang salah, ga mungkin Dian bisa nangis kaya gitu, aku kenal kalian. Kalian ga pernah bohong dari pertama kita kenal. Ya, aku percaya kalian ga salah.
Riana : Baru sadar? Ya bagus.
Harry : Maaf. Mulai sekarang aku bakal lebih percaya kalian daripada Silva.
Riana : good :)
Harry : Yeah.
Riana : ;)
Harry : Thanks Riana.. I'm so happy i have a friend like u. X
Riana :
Aku tidak membalas pernyataan terakhirnya. Karena ketiga temanku sudah memanggilku berulang-ulang dan aku tidak menyahut.
"Hah apa tadi?" tanyaku sambil memencet tombol kunci di HPku.
"Yaelah, makanya jangan chattingan muluuu..... Kita dari tadi nanya. Mau pulang aja apa nginep?" kata Lili sewot
"Aku pulang aja deh" jawabku.
"Okay, aku juga pulang" kata Ola.
"Yaaaah... Kita bakal susah ketemu lagi deh. Kalo udah pada kuliah kita suka sibuk dan lupa ketemu. Aku jadi kangen masa SMA kita" kata Dian sambil guling-gulingan dikasur.
"Yaah.. Namanya juga kehidupan. Tak selalu berjalan mulus" kata Ola.
"Tapi mumpung the boys masih di Indonesia, kita harus nyempetin ketemu mereka. WAJIB" kataku.
"Okaaaaaaayyyy" kata mereka secara serempak.
Sebelum kami pulang kami pun melakukan karaoke bersama di kamar Dian dengan peralatan seadanya. Kami melakukannya sampai energi kami benar-benar habis. The girls sempat bertanya siapa yang tadi chatting denganku karena mukaku terlihat sangat serius. Aku berbohong kalau itu dari Kania yang sedang di karantina di x factor. Mereka percaya. Aku merasa Tak enak karena harus berbohong. Tapi mereka sudah menganggap masalah ini clear. Jadi aku tak akan menyinggung masalah itu lagi.
Setelah mandi secara bergantian dan siap untuk pulang, Pak Karyo pun menjemput kami dan mengantarkan Lili dan Ola pulang kerumahnya.
Setelah sampai dirumah aku langsung terlelap tidur dan siap untuk memulai hari yang baru ketika aku bangun.
-Dian-
Waktu memang cepat berlalu. Hari ini sudah weekend lagi. Padahal rasanya baru kemarin weekend kami shooting dengan the boys di Floating Market.
Selama seminggu, kami the girls dan the boys tidak kontekkan sama sekali. Mereka sedang sibuk dengan konsep kelanjutan shooting untuk scene selanjutnya, dan kami sedang sibuk kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Bersama The Boys 2
Fanfiction"Bagaimana jika diantara persahabatan kami yang sudah terpupuk selama ini bersama The Boys, dihancurkan oleh satu orang yang iri dengan kedekatan kami??" [Buku ini adalah buku kedua dari Terjebak Bersama The Boys. Cerita ini menghadirkan tokoh baru...