Chapter 29 - Confused

591 68 17
                                    

Note : terimakasih atas partisipasi komennya.. Pada mikir Silva kan yang ngetik? Sebenernya... Yang ngetik bukan Silva, dia cuma....


-Riana-

"Louis Tomlinson, answer me. Is that you?" tanya Harry menegaskan.

Louis mengusap mukanya dengan kedua tangannya. Dia berkedip beberapa kali menatap langit-langit Mall.

Dia membuka mulutnya, siap untuk mengatakan sesuatu.

"Yes" jawab Louis.

"Yes what?" tanya Harry dengan hidung yang mengembang dan mengempis.

"Sedikit" jawab Louis.

Apa?

Aku, Niall dan Dian saling bertukar pandang. Aku tidak mempercayai apa yang Louis dengar. Aku kira Louis akan mengatakan tidak.. Tapi dia.. Malah mengatakan sebaliknya.

"Sedikit? Ooh... Good" jawab Harry sambil meremas HP Louis.

"Jadi.. Apa yang Silva lihat itu benar? Apa maksudnya sedikit?" tanya Ola terkejut dan matanya mulai berair.

Pernyataannya membuat hatiku tenggelam. Aku merasa berdosa pada Ola dan aku tidak percaya jika Louis.. Louis..

Suka padaku?

Tidak.

Aku yakin ini salah paham. Aku tahu, meski kami semua belum membaca apa isi pesannya, aku tahu ini hanya salah paham.

Aku butuh penjelasan lebih lanjut dan latar belakang mengapa ini bisa terjadi.

"Lou? Apa benar?" aku menoleh ke arah Louis dengan dahiku yang mengerenyit.

Bibirnya berkedut memaksakan memasang senyuman diwajahnya yang sedih.

"Kalian. Tolong dengerin penjelasan aku" kata Louis.

"Bukti udah cukup jelas. Draft sms ada di Hp kamu atas nama Riana. Aku udah baca sekilas, dan kamu udah ngaku kalau kamu yang beneran ngetik ini. Harus dijelasin apa lagi?" kata Harry, dia mengepal tangannya sendiri dengan sangat kuat sampai otot tangannya muncul.

"Harry.. Tolong. Aku udah lama gak buka-buka draft itu. Aku perlu lihat isinya" kata Louis.

"Alesan!"

"Harry, calm down" Zayn menepuk punggung Harry.

"Kita bisa bicarain ini ditempat lain. Kita dilihat banyak orang" kata Liam menambahkan.

Aku melihat keadaan sekeliling. Beberapa orang yang lewat menonton kami seolah kami adalah sebuah pertunjukan.

Sebelum penyamaran the boys ketahuan, dan sebelum semakin banyak orang yang menonton, kami semua harus pergi dari sini.

"Bentar Liam. Aku mau jelasin sesuatu. Aku janji. Semenit" kata Louis menatap Harry dan Ola bergantian.

Ola menggelengkan kepalanya sambil memejamkan mata.

"Please" pinta Louis.

"Go a head" timpal Harry ketus.

"Itu draft sms udah lama, Harry. Pas kita lagi ada di Java Lagoon Hotel. Kamu ingat kamu pernah mengirim Riana pesan waktu kalian sempat bertengkar ditaman? Aku belum sempet bilang sama kamu kalau itu sms gak kekirim. Pending. Jadi aku-"

Terjebak Bersama The Boys 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang