-Zayn-
"ZAAAAYN!!"
Mereka masih memanggil-manggil namaku. Hanya namaku, karena diantara kami berlima hanya aku yang bersandar di jendela pesawat, mungkin mereka menemukanku sebagai secercah harapan.
Setelah mencuri start dariku, Niall berhasil berjalan duluan mendahuluiku dan dia dengan ceroboh berlari menuruni tangga pesawat untuk bisa segera ke bawah. Sesekali pramugari dan para penjaga yang berwenang ingin menangkap Niall karena dia mencoba memaksa turun.
"Sir!! Plane will take off within 10 minutes!!" kata seorang pramugari.
"Ck!" Niall berdecak. "Ya, give me 10 minutes!" kata Niall sambil menuruni tangga.
Sebelum aku berlari menuruni tangga, aku sempat melihat sekilas ke dalam mendapati Annie dan kelima laki-laki perwakilan manajemen beranjak berdiri hendak berjalan mengejarku.
Sementara Harry, Louis, dan Liam menatapku dalam keadaan bingung. Tentu saja, mereka tidak mendengar teriakan the girls dari luar sana karena jarak mereka cukup jauh dari tempat dudukku.
"Girls!!" teriak Niall yang tengah berlari didepanku.
"Zayn!!, Niall!! Come back!!" teriak Annie dari atas setelah aku baru saja menginjakkan kakiku di bumi.
Aku menoleh ke belakang, mereka berenam siap mengejarku.
"Niall!! Zayn!!" teriak the girls.
Semakin the girls berteriak, semakin mendekat beberapa satpam mengejar mereka. Aku tidak mengerti mengapa satpam mengejar mereka, apakah mereka berhasil kesini dengan cara menerobos masuk??
-Riana-Kami berempat memang gila dan tidak tahu malu. Sebenarnya pengunjung yang tidak akan berangkat tidak diizinkan masuk dan menghampiri pesawat jika pesawat akan segera lepas landas. Tapi, sekarang kami berhasil berdiri disini dengan cara menerobos masuk secara paksa. Bukan hanya itu, awalnya Dian dan Ola berpura-pura pingsan saat kami berempat melewati pemeriksaan tiket dan sejenisnya. Saat Ola dan Dian berhasil menarik perhatian para penjaga, kami semua langsung berlari sekencang mungkin tanpa memikirkan resiko.
Sempat kelima orang satpam berdiri menghadang di hadapan kami, dengan gerakan yang gemulai, kami memberanikan diri masuk lewat kolong kaki satpam yang badannya tinggi-tinggi itu. Tapi keberuntungan kami berempat hanya tinggal menghitung waktu. Aku menoleh ke belakang mendapati ada tiga orang satpam yang mengejar kami dengan mukanya yang memerah tanda marah.
Kami berempat tidak peduli bahwa sekarang kami sudah menjadi tontonan publik.
"Kalian berempat hey berani-beraninya menerobos masuk tanpa tiket!!!" para satpam berlari mendekat dari belakang. Sementara Niall dan Zayn sudah berada dihadapanku. Annie dan kelima orang yang aku tidak tahu siapa mereka, berdiri dengan gagah di belakang Niall dan Zayn dengan nafas yang ngos-nogsan.
"Boys!!" aku berteriak ketika melihat Harry, Louis dan Liam. muncul dari pintu pesawat. Segera, mereka bertiga berlari menyusul ke arah kami, aku juga bisa merasakan ada kamera TV sedang menyoroti, mungkin karena ada seseorang dari petugas Bandara yang melaporkan bahwa One Direction sedang berada di Indonesia.
"Girls kenapa kalian bisa sampai sini?" tanya Niall tergesa-gesa dengan nafas yang berat.
"Itu panjang ceritanya, yang jelas sekarang kita lagi dikejar mereka" jawab Lili tak kalah tergesa-gesa.
"Dian, maafin aku. Girls, maafin aku, aku belum bisa tepati janji kalian" kata Zayn terburu-buru.
"Zayn" kata Dian tergesa-gesa. "Kita semua udah gak permasalahin uang itu lagi. Aku mohon kalian jangan pergi. Aku mohon!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Bersama The Boys 2
Fanfiction"Bagaimana jika diantara persahabatan kami yang sudah terpupuk selama ini bersama The Boys, dihancurkan oleh satu orang yang iri dengan kedekatan kami??" [Buku ini adalah buku kedua dari Terjebak Bersama The Boys. Cerita ini menghadirkan tokoh baru...