IV

9 1 1
                                    

Pagi ini setelah membeli beberapa keperluan Senja sengaja datang ke panti untuk memasak sarapan bersama dan menyampaikan kabar baik pada para perawat.

"Selamat pagi bu Andin"

"Selamat pagi"

Senja memincingkan pandangan nya berusaha menangkap sosok wanita berbalut gaun putih yang baru saja turun di depan pintu masuk panti.

"Ada yang mau di adopsi?"

Ia bergumam, lalu segera bergegas masuk.

"Udah lama sekali anda gak mampir kesini. Gimana kabarnya?"

"Iya, saya memang udah pindah ke Semarang ikut suami yang di mutasi"

"Kabar baik, anda sendiri gimana?"

Wanita berusia 60 tahun itu tersenyum seraya mengangguk.

"Seperti yang bu andin lihat, saya sehat. Sepertinya Tuhan masih mau saya merawat anak-anak disini"

Ujar wanita tersebut.

"Saya kebetulan ada perlu di sekitar sini jadi sekalian mampir aja. Tapi gimana, anak-anak disini semua sehat?"

Anaya, nama si wanita tua itu– mengangguk.

"Semuanya sehat"

Andin meraih tangan Anaya, menepuk pelan punggung tangan nya sambil tersenyum.

"Kalau ada yang dibutuhkan bilang aja sama saya, ya. Terimakasih udah menjaga anak-anak dan tempat ini"

"Terimakasih juga karena mendiang kakak anda telah mendirikan tempat ini untuk anak-anak yang kurang beruntung"

Andin merasakan mata nya mulai memanas, hati nya selalu sakit jika mengingat lagi kejadian di masa lalu.

"Anda mau berkeliling?"

Tanya Anaya.

"Kak Senja!"

"Kak Senja bawa apa?"

"Kak Senja kok sendirian, mana kak Daffa?"

Senja memeluk satu persatu anak kecil yang menghampirinya.

"Kakak bawa coklat untuk kalian semua!"

Semua anak pun bersorak gembira, bahkan anak laki-laki yang semula sedang bermain langsung menghampiri Senja.

"Nah, kalian bisa memakan coklat nya nanti setelah sarapan. Ayo siapa yang mau bantu kakak masak?"

"Aku!"

"Aku!"

Setelahnya Senja langsung menyiapkan bahan masakan diikuti dua anak perempuan dibelakang nya.

"Oh iya, hari ini ada jadwal kunjungan?"

"Setau ku engga sih, memang kenapa?"

Senja menoleh ke arah suara tempat Feya berdiri.

"Tadi aku liat ada mobil datang"

"Mungkin tamu nya bu Naya"

Senja mengangguk-angguk. Ia lalu mendorong dua anak kecil berusia 7 tahun yang tadi mengikuti nya ke dapur.

Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang