27. Bab 26 : Pemuda Adonis

427 59 101
                                    

Yoongi terlihat menatap Jungkook yang tengah mempersiapkan perlengkapannya.

Saat ini, sang Luna tengah berada di kamar asrama lelaki itu yang katanya akan berangkat bertugas esok pagi.

"Kau pergi berapa lama?"

"Dua Minggu."

"... Lama sekali, apa Guardian city tidak punya prajurit lain sampai harus selalu menugaskanmu setiap minggunya ?"keluh Yoongi yang entah kenapa ia merasa sedikit tidak rela ditinggal pergi.

Padahal sejak kemarin ia biasa saja, tapi entah kenapa ketika waktunya tiba. Rasanya Yoongi seakan tak mau jauh-jauh dari enigmanya.

Jungkook memasukan keperluannya itu dalam satu wadah tas tali yang simpel untuk dibawa. "Mereka punya, namun karena tugas ini cukup membahayakan jadi aku lah yang turun tangan."

Yoongi bangkit dari tempat tidurnya, terduduk seraya menatapnya.

"Kenapa kau selalu terlibat dalam bahaya sih? Sebenarnya apa yang sedang kau tangani ? Apa semua enigma harus selalu mengurusi hal-hal berat dalam hidupnya sampai tak punya waktu menikmati kehidupan untuk bersantai ???"

Jungkook yang mendengar itu lantas mengulas senyum gemasnya.

"Sejak kapan kau peduli begitu, biasanya kau akan memintaku untuk segera pergi kemarin-kemarin."

Yoongi merengut, "Y, ya itu kan kemarin ..."

"Bilang saja kau khawatir padaku, gengsimu tinggi sekali."

"Ck, seperti kau tidak saja !"rengut Yoongi malu, memilih berbalik memunggungi Jungkook yang kini berbaring disampingnya.

"Aku ? Kapan aku gengsi padamu.."

Yoongi merona saat pinggangnya dibelit dalam kehangatan yang diberikan lelaki itu.

"Aku tidak pernah gengsi padamu, bukankah aku lebih mudah mengatakan hal-hal manis yang kau sukai ?"tanya Jungkook menuntut

"... Kapan aku mendengar hal seperti itu darimu -"

"Aku mencintaimu."

Sial, kenapa tiba-tiba ?

"Aku mengatakannya padamu berulang kali tapi kau tak kunjung menjawabnya, Luna."bisik Jungkook seraya mengecup daun telinga.

Yoongi memilih berbalik, membalas pelukan pria itu dan kini membenamkan wajahnya dalam dada pria itu. "A, aku mengantuk."

"Yakin ? Yah, padahal ini malam terakhir aku sebelum bertugas. Kau yakin akan melewatkannya dengan tidur begitu saja ??"

Sang Luna merengut, menengadah menatap Jungkook yang juga balik menatapnya.

"M, memangnya kau mau apa ?"

"Menurutmu apa ?"

"Ugh, t-tidak tahu."

Wajah Yoongi merona saat Jungkook mengecup cuping hidungnya dengan gemas.

Keduanya berpandangan cukup lama, hingga rasanya dunia seakan berhenti begitu saja kala debaran itu begitu nyata. Jungkook menatapnya penuh makna dalam jelaga yang melembut, sesekali pria itu akan mengusap wajahnya dengan jemari besarnya.

"...W, wae ?"tatap Yoongi terbata.

"Aniya, hanya sedang mengagumi keindahan Semesta yang ada padamu."ucap Jungkook yang sukses membuat gadis itu mengulas senyum hangatnya.

"Apa aku secantik itu ?"

"Tidak."

"Aishh -"

"Tapi anak kita mungkin iya."

HERMINGTON, The Greatest Academy Clan | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang