3. Bab 2 : Lembar Bait Pertama

381 60 34
                                    

Hari pertama Yoongi dimulai.

Setelah berkenalan dengan orang-orang menyenangkan kemarin, sang Luna merasa lebih bersemangat untuk memulai harinya.

Ia lantas memasang badge pengenalnya, dimana gadis itu mengusap dengan bangga saat lengannya kini terpasang lambang bunga teratai yang menjadi simbol Hermington disana.

Merapikan hanbok putihnya di depan cermin dan mengikat rambut panjangnya dengan pita putih kesayangannya.

"Sepertinya sudah cukup rapi.."gumam sang Luna tersenyum seraya melihat ikatan rambut panjangnya yang terurai dengan pita putih yang membuat Yoongi cukup percaya diri.

Ia lantas meraih pedangnya dan bergegas keluar kamar asrama, dimana dirinya sekarang sedikit lebih percaya diri dibanding kemarin saat pertama kali masuk. Setelah ia mendapat penerimaan kelas, gadis itu diterima di kelas Sigma rules.

Sebuah kelas yang diklasifikasikan untuk para Beta dan Omega serta gabungan beberapa klan dimana yoongi mendapat kelas pertamanya dengan Hoseok, Jimin dan Yijeong.

Yoongi melangkah menuju koridor kelas yang letaknya cukup bersebrangan dengan gedung asrama.
Sang Luna memilih untuk tak begitu peduli dengan orang-orang yang memperhatikannya.

Meski banyak yang terang-terangan menyapanya dan ingin bertegur sapa, Yoongi hanya bisa membungkuk dengan sopan.

"Yoongi !!!" lambaian penuh semangat dari Jimin dan Hoseok terlihat begitu heboh di kelasnya.

Sang Luna memasuki ruangan itu dan Yijeong muncul dibelakang nya menyapa. "Hai, siap untuk kelas pertamamu hari ini Yoongi ??"

Gadis itu mengangguk malu, "Em !"

"Kalau begitu, ayo duduk sini."ucap Hoseok seraya menyediakan tempat disampingnya.

Hoseok nampak membuka buku dihadapannya dan Yijeong menghela dengan memberikannya buku catatan miliknya. "Cepat kerjakan sebelum jam istirahat kedua."

"Ehehe, Yijeongiee baik sekali ~"

Yoongi mengulas senyum lalu menatap Jimin yang sama-sama terkekeh. "Diantara kami bertiga, Yijeong yang paling pintar, Yoongi. Jadi maklum kalau kami sedikit dibawah rata-rata."

Sang Luna lantas menggeleng, "Aku juga sama kok, dalam bidang akademik aku sangat payah."

Hoseok berseru, "Woah, jadi kita sama-sama kesulitan belajar dong ?"

"Kemungkinan iya jika soal hitungan aku buruk, tapi jika itu menggambar aku bisa !!"sahut Yoongi berbinar.

Jimin dan Hoseok akhirnya memeluk gadis itu dengan terharu. "Akhirnya kita menemukan teman yang sama-sama kesulitan memahami pelajaran eksak !"

"Tenang, Yoon. Kamu tidak sendirian. Kita sama-sama bodoh ternyata !!!"kekeh Jimin

"Satu frekuensi juga ternyata, woahh. Hidup kebodohan !!!"

Yijeong hanya mendengus melihat ketiganya nampak kesenangan, "Bisa-bisanya kalian bangga dengan itu, moon goddes !!"

Selesai bercengkrama, situasi kelas pun dimulai.

Dimana Yoongi dengan serius membuka buku pelajarannya dan mendengarkan dengan baik apa yang diajarkan guru dihadapannya.

Hoseok sudah menguap berulang kali disampingnya, Jimin bahkan terlihat kebosanan dan malah bermain coretan kertas dibukunya.

Yoongi menoleh pada Yijeong untuk melihat buku catatannya yang terlihat lengkap.

Membuat sang Luna mendengus karena tulisannya begitu kecil dan mirip sandi keriting disana.

HERMINGTON, The Greatest Academy Clan | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang