MANIFESTING LOVE

CHAPTER 5

Keesokannya pagi pagi sekali freen termenung duduk didepan batu berwarna abu - abu yang tertancap kokoh ditanah dikelilingi rumput hijau dan bunga mawar putih yang berterbangan berserakan disekitar taman.

Freen menghela napas " Aku tidak tau keputusanku tepat atau tidak, tapi aku sudah melakukannya. Hatiku masih hanya untukmu baby, untuk pengacara tersayangku " Gumam freen tersenyum haru

Kemudian serbuk bunga mawar putih berterbangan kebelangan membuat freen menoleh kebelakang merasa seseorang menghampirinya

" Oh beck, ada apa ? " Tanya freen kearah wanita yang baru bangun

" Saya kira anda hilang "

Freen tertawa kemudian ia menoleh kembali kearah batu yang terukir indah disana

" Aku tidak akan hilang, kalau pun hilang aku akan hilang di dunianya " Sela freen mengelus lembut batu nisan tersebut

Kemudian becky berjongkok menatap batu tersebut

" Anda sangat menyayanginya " Sela becky bertanya

Freen mengangguk " Hem.. aku sangat amat menyayanginya, dia cinta pertamaku hingga cinta terakhirku " Freen tersenyum haru

" Seandainya disaat dia mengajakku menikah aku tidak menolaknya mungkin aku masih bersamanya " Jawab freen tanpa sadar meneteskan air matanya

Becky mengernyitkan dahinya " Kenapa "

Terdengar freen menghela napas dalam tangisannya mungkin ia sedikit berbagi tentang kisahnya dengan mitra kerjanya itu setidaknya wanita yang sudah memakai nama orang ia sayang harus mengetahui sedikit permasalahannya.

" Waktu itu, aku menolaknya digereja dan kami bertengkar hebat dan aku tidak pernah berpikir bahwa dia akan mencelakai dirinya dengan menenggelamkan dirinya bersama mobilnya disungai, aku mengetahui dia sangatlah kuat dan aku juga masih bimbang karena pada saat itu aku masih mengira ia membunuh ayahku dan setelah mendapat kabar dia dirumah sakit, hatiku rapuh tak bertuah melihat dirinya terbaring lemah di rumah sakit dan hari itu juga aku meminta menikah dengannya dan kami menikah, dia mengucapkan janji suci dari hatinya bahkan aku.. " Ucapan freen terhenti merasakan sesak mengulang masa lalunya.

Dengan kaku, becky mencoba menenangkan freen dengan mengelus lembut pundak lawan bicaranya itu

" Tidak perlu di katakan lagi jika anda merasakan sakit " Ucap becky memberanikan diri merangkul pundak freen yang menangis tersedu - sedu

Kemudian freen menjauh lalu ia mengelap air matanya yang basah

" Percuma beck, luka yang kurasakan masih ada dihatiku luka yang dia rasakan masih terekam juga dihatiku, sakit itu tanpa dikatakan akan masih terasa itu sebabnya aku menyalahkan diriku "

" Anda tidak salah mungkin takdir sudah menentukan jalan cinta anda seperti ini "

Freen termenung sambil menatap kearah batu indah didepannya

" Kamu benar beck, ini semua takdir " Jawab freen singkat

Mereka berdua pun terdiam ditaman yang rindang dipenuhi pepohonan liar disana hingga ponsel freen berbunyi memecahkan kehingan diantara mereka berdua.

" Ya baby katakan " Tanya freen setelah menjawab panggilan anaknya

Mommy pergi kemana ?

" Mommy lagi mengunjungu daddy nak, ada apa sayang ? Apa bibi memerlukan sesuatu " Tanya freen setelah menetralkan dirinya selepas menangis

Daddy ? Mommy sudah bertemu daddy ? Mommy bibi ingin lihat daddy

Freen tertawa kecil setelah mendengar anaknya begitu antusias ingin melihat becky