CHAPTER 19

1K 201 60
                                    

Setelah dari rooftop Freen kembali masuk keruangnya dan melihat masih ada Marco dan mario disana.

Freen menutup pintu ruangannya lalu merilik kerarah surat perjanjian tersebut.

" Tuan.. saya tidak bisa melakukan perjanjian ini.. aku belum mencintai Becky dan bagimana bisa kami memiliki anak tanpa ada rasa cinta "

" Tapi cucuku sudah mencintaimu bukan "

Freen memijat pelipisnya dan Marco menghela napas seraya menghampiri Freen dengan menggunakan kursi rodanya.

" Dengar Nak, Lakukan ini demi Anakmu. Aku akan membagi saham ini menjadi 50 persen untuk kedua anakmu dan Becky tidak akan mengetahui ini semua, Hanya kita saja yang tau. Asok sudah mengajukan gugatan pemindahan hak waris untuk Becky, jika pewaris belum ada penggantinya selama satu tahun terakhir ini "

" Kenapa orang tuanya Becky menginginkan harta keluarga armstrong " Protes Freen mengernyitkan dahinya

" Karena dulu.. paulo dan asok merintis bisnisnya bersama - sama. Namun karena sifat keserakahan paulo, ia mengkhianati asok dengan membajak bisnisnya diperairan maldives.. kurasa kamu sudah tau bahwa mertuamu itu mafia sama seperti ayahmu "

Freen menghela napas namun tidak ingin menyela perkataan marco.

" Dari itu, asok memanfaatkan anak paulo untuk menghancurkan keluarga armstrong dan danny yang sama bodohnya dengan ayahnya mengikuti perintah asok untuk membunuh ayahnya dan disaat ibunya tertembak, ada becca disana "

Deg

" Jadi Becca tau pembunuh orang tuanya ? "

Marco mengangguk " Penyesalahan terberatnya adalah membiarkan pembunuh orang tuanya berkeliaran "

Freen terdiam ditempat duduknya

Cintamu hanya omong kosong bec.. kau membohongiku " Batin Freen sedih

" Nak, tujuanku menawarkan perjanjian ini untuk memutuskan rantai masalah dimasalalu.. sekaligus berjaga - jaga jika ingatan becky sudah kembali.. untuk sementara ini, aku akan mengalihkan tugas becca pada Becky tapi itu akan terjadi jika kamu sudah hamil anaknya "

Bruk !!!

" Mommmmmy..."

Seketika Freen tersadar dari lamunanya menatap kearah pintu

" Ups...!! sorry " Lirih nathan bi menutup kembali pintu ruangan kerja mommynya.
Lalu mengetuk pintu dengan pelan

"Masuklah baby " Teriak Freen setelah menghela napas

Nathan membuka pintu dengan hati - hati lalu ia berjalan pelan dengan menyeret kakinya sambil menundukkan kepala.

" Ada apa bi ? "

" Emmm.. mommy masih marah ? " Ucapnya ragu sambil memainkan jari jemarinya didepan perut

Freen tersenyum tak kuasa mendiamkan anak semata wayangnya itu.

" Kemarilah pelut mommy.. mommy tidak marah sayang " Pinta Freen dan Nathan yang mendengarnya lansung berlari kearah Freen yang sudah berjongkok merentangkan tangannya untuk memeluk anaknya.

" Huaaa.. mommy jangan marah lagi " Ucapnya disela menangis

" Uhh sayangnya mommy.. mommy tidak marah nak " Freen menepuk lembut punggung nathan

" Tapi mommy cuekin Nathan.. Nathan kira mommy marah.. mommy juga tidak morning kiss.. lagi sama.. Natham " Ucapnya dalam sesegukan

Cup

Freen mengkecup kening anaknya " Sudah kan.. maafin mommy ya.. tadi pagi mommy buru - buru baby "

" Tadi nathan kekantor monmy tapi kata paman Heng.. mommy keluar ada urusan "

MANIFESTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang