HARI PERTAMA MENJADI ISTRI

4.5K 302 14
                                    

Pernikahan tanpa cinta tanpa perkenalan, itu sangatlah berat, tapi demi membalas budi karena sudah diangkat menjadi anak selama ini, tidak menjadikan sebagai hal yang berat baginya.

Freen Chankimha gadis lugu, pediam, sabar dan polos menganggap bahwa hidupnya adalah takdir yang harus di terima.

Awalnya freen sedikit terkejut karena dia harus menikah dengan seorang perempuan.
Dari lubuk hati yang paling dalam dia merindukan atau menginginkan pernikahan yang selayaknya pada umumnya laki-laki dan perempuan. Bukan perempuan dengan perempuan.

Ayah Albatro:
Freen sini dulu, tinggalkan itu sebentar, ayah ingin bicara.

Freen:
Iya ayah

Ayah Albatro:
Kamu besok akan menikah, ayah harap kamu bisa menerima perjodohan ini, karena kalau kamu menolak, ayah harus membayar hutang yang sangat banyak.
Sebenarnya ayah tidak tega melakukan hal ini, tapi lihatlah keadaan kita?

Ibu Albatro:
Hitung-hitung sebagai balas budi kamu kepada kami freen. Kami sudah merawatmu dari bayi hingga sekarang.

Freen:
Kalau itu yang terbaik, dan dianggap cukup untuk membalas budi atas kebaikan hati ayah dan ibu merawat aku selama ini tidak apa-apa ayah. Aku mau menerimanya.

Prim:
Begitu dong, jadi orang harus tau diri.

Ayah Albatro:
Prim yang sopan kamu sama kakakmu

Prim:
Yaelah kakak angkat ini, lagian setelah nikah juga namanya bakal terhapus dari daftar keluarga.

Freen:
Tidak apa-apa ayah, yang dikatakan adik memang benar, aku harus tau diri.

Ayah Albatro:
Maafkan ayah ya nak, sudah membuat kamu seperti ini. Kalau ayah punya uang tidak mungkin hal ini terjadi.

Ibu Albatro:
Ngapain harus minta maaf, syukur-syukur kita merawat dan mengangkatnya. Kalau tidak ada kita sudah mati dia di pembuangan sampah.

Ayah Albatro:
Jaga bicaramu, tidak sepantasnya seorang ibu bicara seperti itu kepada anaknya.

Ibu Albatro:
Ayah ingat ya, dia bukan darah daging kita, untuk apa aku harus menjaga perasaannya?

Freen:
Aku tidak apa-apa ayah jangan bertengkar karena ingin menjaga perasaanku.

Ayah Albatro:
Sebaiknya kamu istirahat karena besok, kamu sudah di jemput untuk dibawa ke kota.

Freen:
Baik ayah

Freen kemudian masuk kedalam kamarnya, dia membaringkan tubuhnya yang kurus ke tempat tidur yang beralaskan tikar.

Dia menangis dalam diamnya, ingin mengadu kepada siapa, orang tua kandungnya sampai detik ini pun dia tidak tau keberadaannya.

Semoga aku selalu kuat menghadapi semuanya. Apapun itu aku harus kuat.
Tidak beberapa lama freen larut dalam tidurnya.
____________

Pagi mulai menyapa, seperti biasa freen bangun lebih dulu menampung air mengisi bak mandi untuk ayah, ibu juga adiknya.

Setelah itu freen masak, lalu membersihkan rumah sekaligus halamannya. Freen membawa dua ember cucian kotor yang akan di cuci di kali.

Nam:
Freen banyak sekali cucian kotormu.

Freen:
Iya Nam, begini adanya tetap harus di nikmati.

Nam:
Sini biar aku bantu mencucinya, padahal kau punya adik kenapa dia tidak pernah membantumu.
Semuanya kamu kerjakan sendiri.

Freen:
Tidak apa-apa Nam, selagi aku mampu mengerjakan sendiri semuanya tidak masalah.

Nam:
Haihhh freen kau terlalu baik jadi orang.

ADA CINTA DI PINGGIRAN KOTA(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang