TIDAK TAU MALU

2.1K 226 13
                                    


Ayah:
Bu untuk apa kalian mau datang ketempat nona amstrong, kamu pikir gampang menemukan alamatnya mereka. Kota itu luas, lebih baik tidak usah nekat kesana.
Apa kalian tidak ingat bagaimana kalian memperlakukan freen sangat buruk? Apa kalian tidak tau malu?

Ibu:
Kalau tidak dapat alamat rumahnya, kami akan datangi kantornya. Tidak mungkin orang tidak ada yang tau. Besan kita kan terkenal di negara ini.
Freen itu tidak akan menyakiti kita sejahat apapun perbuatan kita, freen itu bodoh, terlalu lembut hatinya, kita pura-pura menangis saja segera luluh hatinya.

Adik freen:
Kenapa ayah menghalangi kami untuk bertemu freen?
Siapa tau pulang dari sana kami bisa bawa uang yang banyak.

Ayah:
Jangan mimpi kalian, aku saja sampai hari ini dan detik ini sangat menyesal karena sama saja aku menjual anakku sendiri.

Ibu:
Untuk apa menyesal, kamu lupa ya, kalau bukan karena kita, anak itu tidak akan bisa bertahan hidup.
Seharusnya dia yang bersyukur karena kita dia bisa bertumbuh menjadi baik.

Ayah:
Bertumbuh menjadi baik apanya?
Bahkan kita berlaku tidak adil padanya selama bersama kita.
Ayah bahkan tidak bisa tidur tenang hingga sekarang. Karena memikirkannya.

Anak:
Sudahlah bu biarkan saja apa kata ayah, yang penting kita kesana kalau dapat uang kita nikmati sendiri.

Ibu:
Ayahmu itu terlalu bodoh, karena itu hidup kita begini begini saja.

Ayah:
Kalian lupa ayah pinjam uang sebanyak itu untuk modal usaha, tapi apa kalian habiskan untuk memenuhi kebutuhan kalian.
Justru freen yang tidak ikut menikmati uangnya dia yang kalian tumbalkan.

Adik:
Memang harus dia dong yang menjadi tumbal, kalaupun dia matipun siapa yang akan menangisinya.

Plakkk plakkkkk

Dua tamparan mendarat sekaligus di pipinya.

Ayah:
Dasar anak tidak tau di untung, bicara seperti manusia tidak punya hati nurani. Dimana rasa belas kasihmu.
Bahkan kakakmu itu selalu saja mengalah denganmu, tapi tega sekali kau mengeluarkan kata-kata seperti itu.

Ibu:
Berani sekali kau memukul darah daging sendiri.

Anak:
Sudahlah ibu, tidak ada gunanya berdebat sama ayah. Biarkan dia hidup disini sendiri, siapa yang mau mengurusnya, lagian sudah tua dan tidak berguna. Lebih baik ibu mencari orang yang kaya raya.

Ibu:
Aku keluar dari tempat ini dan tidak akan kembali lagi.
Jadi jangan pernah mengharapkan kami pulang untuk mengurusmu tua bangka.

Saat mereka berdua keluar dari rumah mereka sangat terkejut melihat kedua orang tua Nam ada di depan pintu rumah mereka.

Bahkan anak dan ibu itu jalan saja tanpa memperdulikan kedatangan tamu tersebut.

Kedua orang tua Nam, masuk kedalam dan melihat kondisi ayah angkat freen yang hanya duduk dengan berurai airmata.

Ayah Nam:
Sudah biarkan saja mereka pergi meninggalkan rumah ini. Yang penting kamu tidak pernah mengusir mereka.

Ayah freen:
Maaf kedatangan kalian justru melihat keadaan kami sedang bertengkar.

Ibu Nam :
Kalau boleh tau, kenapa mereka pergi?

Ayah freen:
Jadi sebenarnya saya melarang mereka ke kota, mereka katanya mau cari kantor ataupun alamat rumah keluarga tuan besar amstrong.
Bagaimana mungkin mereka mau datang menguras uangnya freen.

Sedangkan kami saja dengan teganya menjadikan dia tumbal untuk membayar hutang kami.
Freen saja tidak pernah ikut menikmati uang itu justru dia yang berkorban untuk keluarga kami.
Apa pantas hal itu dilakukan anak dan istri saya. Saya saja sampai detik ini merasa bersalah pada freen.

ADA CINTA DI PINGGIRAN KOTA(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang