Menceritakan tentang kelima anak yatim piatu yang kebahagiaannya terenggut paksa akibat peperangan, tidak hanya itu. pemerintah juga mengambil alih kendali atas nasib mereka dengan mengirim ke kamp militer.
Kehidupan di tempat pelatihan pun tidak b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langit biru di Kota Solzerinos terlihat indah hari ini. Namun, tidak dengan keadaan hati penduduk, khususnya penduduk area belakang yang seakan dijadikan alat untuk mencapai kemenangan perang ini. Ironis sekali, kerajaan yang seharusnya menjadi rumah malah terlihat seperti neraka.
Hari ini, babak kehidupan baru mereka akan dimulai karena Raja Karius sudah mulai menjalankan rencananya dengan mengirimkan surat perintah.
Daniz terlihat mengusap kepalanya karena tidak habis pikir dengan isi surat itu. Baginya, raja tidak hanya merampas kebebasan. Namun, juga merenggut hati nurani rakyat Eribourne.
Siang hari, semua penduduk dikumpulkan di area pelatihan. Anak-anak, wanita, dan pria terlihat berbaris rapi sembari melihat seseorang yang berada di panggung. Ia adalah Daniz, selaku penanggung jawab area belakang yang ditugaskan untuk membacakan surat perintah dari Raja Karius.
"Teruntuk rakyat Kerajaan Eribourne yang berada di Kota Militer serta berlatih untuk membela tanah kelahiran kita semua!
Aku selaku pemimpin! Merasa bangga memiliki rakyat yang memiliki semangat juang dan penuh akan kerja keras yang tinggi untuk kerajaan tercinta kita ini!
Aku menulis surat ini untuk memberitahukan suatu hal! bahwa pihak kerajaan mempunyai gagasan untuk meningkatkan kemampuan dan menguji kalian dengan cara membunuh makhluk yang ada di dalam kurungan yang sudah kerajaan siapkan!
Pihak kerajaan takut jika nanti saat di medan perang kalian tidak sanggup untuk membunuh musuh dan mati tanpa pengorbanan! Jadi, pihak kerajaan menginginkan kalian menjadikan makhluk itu sebagai simulasi membunuh musuh!
Tunjukanlah hasil latihan kalian selama ini dan jangan ragu untuk mengarahkan senjata kalian. Mari kita sama-sama berjuang untuk kemenangan perang kali ini!"
Kecewa? Marah? Sedih? Itu semua sudah rakyat rasakan saat menginjakkan paksa kakinya ke kota ini. Namun, rasa kecewa, marah, dan sedih dari rakyat semakin besar usai mendengar perintah gila dari Raja Karius. Terlebih, ketakutan mereka selama ini akhirnya terjadi, yaitu dipaksa membunuh.
Upaya untuk menyuarakan protes pun hampir tidak ada. Sederhana saja, posisi mereka tidak diuntungkan sama sekali dengan kepungan prajurit di segala arah.
Prajurit mulai membuka kurungan, membawa paksa makhluk itu, dan mengikatnya di pohon yang ada di area pelatihan.
Dari cerita yang beredar di masyarakat, makhluk itu bernama goblin. Dengan karakteristik kulit berwarna hijau, taring tajam, telinga panjang, dan cenderung digambarkan sebagai makhluk jahat serta nakal.
Beberapa laporan juga mengatakan goblin biasanya hidup berkelompok dengan membangun pemukiman sesederhana dan bisa menggunakan senjata primitif seperti pedang atau tombak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.