Tiga Puluh Dua

9K 564 40
                                    

0o0
Happy Reading
















Dua hari telah berlalu, selama dua hari itu pula El rewel akan kakinya yang sakit saat ia bergerak. Bara dan Fira sudah membujuknya agar berobat ke rumah sakit namun, El menolak keras ajakan itu dan hanya mau berobat jalan saja di rumah.

Keluarga besar Gixxer sudah tau tentang keadaan bungsu kesayangan nya, malam itu juga seluruh keluarga berkumpul di kediaman Barat dan Juga Fira

Kakinya El harus di pasangkan gips, membuatnya sulit bergerak dan untuk sementara Bara memutuskan untuk menggunakan kursi roda. Alih-alih membutuhkan kursi roda tetapi Bara dan Ernest selalu menggendongnya kemanapun.

"Bunda dapat pesan dari grup wali murid, besok ada pengambilan raport. El jangan ikut ya biar Bunda aja yang ambil" Kata Fira sambil menyuapi El makan di ruang TV.

Sedangkan seluruh keluarga Gixxer sudah pulang.

"El mau ikut Nda" Ujarnya dengan sedih sambil melihat kakinya yang masih di lilit oleh gips.

Fira sedih melihat anaknya yang akhir-akhir ini sering sekali mengeluh jika kaki sebelah kanan nya tidak bisa di gerakan akibat kejadian dua hari yang lalu.

Saat pengecekan ternyata kakinya El ada keretakan di bagian tulang kering juga engsel di bagian dengkul. Fira tidak bisa berbuat apa-apa, hatinya terluka melihat si bungsu yang terus-menerus menangis merasakan sakit.

Bara dan Ernest?

Dua orang itu sudah gelap mata saat melihat bayi singa nya menangis dan murung setiap hari. Mereka selalu melampiaskannya dengan menyiksa orang yang telah melukai bayi singa nya itu.

Flashback

Hari dimana Bara melihat putranya itu terluka dan mencoba membohonginya dengan alibi jika kakinya itu tidak apa-apa. Namun kenyataannya, ada keretakan di tulang kering juga engsel dengkul sehingga membuatnya gelap mata dan langsung pergi ke suatu tempat.

Melihat kepergian Papa nya dengan wajah yang datar dan sorot mata yang tajam membuat Ernest tersenyum devil lalu mengikuti Papa nya untuk datang ke suatu tempat.

Melihat kepergian Papa nya dengan wajah yang datar dan sorot mata yang tajam membuat Ernest tersenyum devil lalu mengikuti Papa nya untuk datang ke suatu tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang bawa tanah, ruangan khusus yang Bara bangun untuk melampiaskan nafsunya sebagai pisikopat.

Bara menyadarinya jika anaknya itu tengah mengikutinya di belakang dengan aura yang sudah menggelap sama sepertinya.

Di dalam ruangan kumuh itu sudah terdapat satu laki-laki yang di ikat kuat dengan luka tembak di lengan dan juga betis kakinya.

ELBARACK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang