Tiga

26K 1.2K 23
                                    

0o0
Happy Reading














Sore sudah tiba, ketiga teman El sudah pulang sejak tadi. Kini El tengah ada di kamarnya sendiri sambil bermain hp.

Ketukan pintu mengalihkan atensinya dari layar hp

"Masuk" teriak El dari dalam

Fira masuk dengan satu gelas susu di tangannya

"Bunda bawain susu buat El, di minum ya" kata Fira meletakan susu itu di atas nakas samping tempat tidur El.

"Hm" jawabannya acuh sambil pokus liat ke hp.

"Boleh Bunda bicara sama El?" kata Fira hati-hati.

"Mau bicara apa? anda tidak usah sok baik di depan saya, sekarang sedang tidak ada Papa" kata El sinis, Fira manaikan alisnya tidak paham.

"Kenapa El bilang gitu sama Bunda hm?" tanya Fira, sambil duduk di samping El.

"Anda menikah dengan Papa saya karena uang kan?"

"Anda tidak jauh beda dengan wanita di luaran sanah" kata El tajam.

Fira menganggukkan kepalanya paham, jadi El tidak suka kepadanya akibat beranggapan jika dia menikah dengan papanya itu karena uang.

"Boleh bunda tau alasan El berbicara seperti itu?" tanya Fira lembut, saat akan mengusap kepala El, namun segera di tepis oleh sang pemilik.

El menarik nafasnya.

"Dulu Papa dekat dengan wanita, wanita itu model setiap ada Papa dia selalu berperilaku baik namun di belakang Papa ia sangat kasar dengan ku, selalu membentak bahakan hampir bermain tangan"

"Saat aku ingin mengadu dengan Papa, wanita itu selalu mengancam katanya jika aku mengadu dia tidak akan segan-segan menyakiti ku"

"Sampai di mana Papa mengetahui semuanya dan langsung menjebloskan dia ke penjara" jelas El dengan tatapan sendunya.

Fira yang baru mengetahui fakta tersebut kaget, jadi El pernah dapat kekerasan dari seseorang.

"Sebenarnya bukan itu permasalahannya, sebenarnya aku sangat ingin punya ibu baru tetapi aku selalu takut kejadian dulu akan terulang lagi" kata El yang langsung dapat pertanyaan dari otak Fira.

"Memang kenapa El takut punya ibu baru?" tanya Fira.

El menatap mata Fira dalam, ia memandang ibu tirinya itu.

"Mungkin memang anda orang yang baik"

"Dulu waktu aku umur 5 tahun Mama sedang hamil, saat itu aku ingin pergi ke mall dan mama tidak mau menemaniku tetapi aku kekeh ingin pergi juga. Namun naas saat di jalan kita mengalami kecelakaan yang membuat mama harus di larikan ke rumah sakit"

"Dokter bilang kandungan mama keguguran, sejak saat itu Mama selalu menyalahkan ku akibat kecelakaan itu, tetapi Papa selalu bilang jika itu adalah musibah"

"Hari-hari Mama selalu memarahi dan memukulku, bahkan sampai mengurung aku di gudang saat Papa sedang ke luar negeri. Sampai di mana umurku yang ke 10 mama ingin membunuh ku tetapi semua itu langsung di gagalkan oleh Opah yang baru tiba dari Jepang"

"Tanpa pikir panjang Opah langsung membunuh Mama di depan mata kepalaku sendiri, tetapi bukannya sedih aku malah terdiam bisu melihat Mama yang sudah tidak bernyawa akibat tembakan dari Opah"

"Papa yang baru datang pun hanya menatap Mama dengan tatapan tajam dan sejak saat itu aku takut untuk memiliki ibu lagi"

"Tapi saat umurku 15 tahun Papa membawa seorang wanita aku sebenarnya senang, tetapi aku takut saat Papa sudah menikah dan pasti akan memiliki anak sebab itulah aku tidak ingin punya ibu karena takut mempunyai adik" jelas El panjang, dengan air mata yang sudah turun tanpa di sengaja.

ELBARACK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang