Arvino membuka pintu kamar Ardian setelah kakaknya itu tidak juga turun untuk sarapan bersama dengannya. Dan yang Vino dapatkan ketika dia masuk ke dalam kamar Ardian yang bercat putih bersih itu adalah ruangan yang hening, dan tidak ada Ardian di dalam sana.
"Mas?" panggil Vino, siapa tahu Ardian sedang berada di kamar mandi tapi ternyata juga tidak ada seorangpun di sana setelah Vino memeriksanya.
Vino kemudian merogoh ponsel di saku celana seragamnya dan mencoba untuk menghubungi ponsel Ardian, hasilnya pun nihil. Nomor Ardian bahkan tidak aktif.
Ini aneh, Vino membatin heran.
Tidak biasanya Ardian sudah pergi pagi-pagi seperti ini tanpa pamit. Apa Ardian sedang ada kelas pagi ya? Tapi ini bahkan masih jam setengah tujuh pagi. Masih terlalu awal bagi seorang Ardian Hadinata untuk memulai aktivitasnya di kampus.
Vino menimang ponsel di tangannya dan berpikir sebentar sebelum memutuskan untuk menghubungi Giandra. Giandra mungkin tahu kemana Ardian pergi sepagi ini.
Ada nada tunggu yang cukup lama sebelum suara Giandra yang seperti orang baru bangun tidur terdengar di seberang sana.
"Kenapa, Vin?"
"Bang, Mas Ardian sama lo nggak?"
Ada jeda cukup lama sebelum suara panik Giandra terdengar.
"Apa maksud lo? Ardian nggak ada di rumah???"
"Ini gue mau ajakin dia buat sarapan tapi ternyata kamarnya udah kosong, ponselnya nggak aktif lagi. Gue pikir dia lagi sama lo."
"Dia nggak sama gue, Vin. Gue cari dia dulu, kalau ada apa-apa cepet hubungin gue."
Vino sedikit heran karena nada suara Giandra berubah menjadi lebih gusar dari sebelumnya.
"Lo coba hubungin yang lain, siapa tau Ardian lagi sama mereka."
"Okay," jawab Vino bertepatan dengan Giandra yang memutuskan panggilan secara sepihak.
Meskipun bingung, Vino kembali mencoba untuk menghubungi Yasa. Hasilnya pun sama, Yasa justru belum bertemu dengan Ardian sejak kemarin.
Vino lalu pergi ke kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya, hari ini terpaksa dia akan berangkat sekolah sendiri. Sesampainya di garasi rumah,Vino tertegun, mobil koleksi Ardian masih lengkap terparkir dengan rapi di dalam garasi.
Jadi kemana kakaknya itu pergi?
.
.
.
.
.
"Aksa! Arka!"
Setelah memarkir mobilnya, Vino menghampiri Aksa dan Arka yang kebetulan juga baru turun dari mobil mereka.
"Kenapa Kak?" tanya Arka sambil merapikan poninya yang sedikit berantakan. Dia menatap Vino yang baru saja berlari untuk menghampiri dirinya dan Aksa.
Vino mengatur nafasnya sebelum mulai berbicara.
"Lo berdua ada yang tau dimana Mas Ardian nggak?"
Arka menggeleng, "Nggak tau lah, kan Kak Vino yang satu rumah sama Kak Ardian."
"Emangnya kenapa, Kak?" tanya Aksa, melihat ekspresi bingung Vino itu membuatnya merasa takut tanpa sebab.
"Dia udah ngilang dari pagi, ponselnya juga mati. Nggak tau kemana, tapi nggak biasanya Mas Ardian gini," cerita Vino, dia kini mulai merasa khawatir karena tidak ada satupun temannya yang tahu dimana keberadaan Ardian.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGE LIGHTS
FanficKepindahan Aksana Mahendra ke SMA Harapan membuatnya terlibat dengan geng Platinum. Hidup Aksa yang semula terasa kelabu sedikit demi sedikit mulai lebih berwarna lagi. Tetapi bagaimana jika sebenarnya Aksa mempunyai sebuah tujuan tersembunyi di bal...