BAB 26 SUZUKI RGR 125

28 7 28
                                    

--Kesalahan yang tidak pernah kupahami, membawa hubungan kita di atas jurang tanpa batas--





'Dear Diary

Tahukah kamu...
Ada masa lalu apa antara Wira dan Basuma?
Saksi bisunya masih ada, Suzuki RGR 125 warna kuning.

Basuma seperti ingin melenyapkan sepeda motor itu dari jangkauan pandangannya.
Aku berharap tanda tanya ini segera terjawab.
Agar Basuma kembali lagi tidak berubah seperti orang asing.

Dan Alex, bocah tengil itu berhasil mengerjaiku sore ini.
Aku tahu niatnya baik, menyambung kembali tali pertemanan ku dan Basuma yang sedang kusut tanpa mendapatkan titik ujung.
Tapi bukan dengan cara membuatku salah tingkah di depan Basuma dooooonk.. '

*****


Pagi yang cerah dan senyum di bibir merah. Aku tak ingin terlalu fokus berpikir tentang Basuma, mungkin ada saatnya aku harus menyerah kalah mengejar sesuatu yang tak pernah bisa kuraih walaupun telah berusaha dengan susah payah tapi ternyata jalan yang kupilih tidaklah mudah.

Menebar senyum di sepanjang balkon yang kulalui. Aku ingin berbagi vibes positif pada semua orang.
Mungkin masih ada yang mengganjal di hatiku sehubungan dengan Basuma. Tapi hampir 3 minggu yang kulalui tanpa kehadirannya sedikit banyak membuat diriku terbiasa.

Walaupun sejujurnya, aku masih menyimpan rasa untuknya, memendam kerinduan padanya dan berharap dia berubah kembali pada sosoknya yang dulu..... sekali saja.

Dimana senyum manis yang selalu menghiasi bibirnya?
Dan tatapan syahdu yang mengoyak jantungku tanpa dipaksa.
Dia yang mengisi hari-hariku dengan segala pesona ragawi, seakan lenyap menjadi pribadi yang berbeda.

Pagi itu, pukul sembilan lebih dua puluh menit aku setia menunggu Alex di bawah naungan pohon Ketapang Kencana. Duduk gelisah karena 10 menit berlalu tanpa kulihat keberadaannya muncul melewati pagar samping dari arah parkiran.

Sementara teman-teman yang lain telah berangkat bersama mengendarai motor berpasangan. Berkali- kali aku melirik jam tangan, sesekali mendengus kesal dan membuang pandangan keluar.

Tepat di menit ke 15, Alex berjalan keluar dari lobby bersama Basuma yang mengekor di belakang.

"Maaf Yid, aku masih ada sedikit urusan di basecamp ngecek peralatan yang dibawa." Alex menjelaskan semua alasan keterlambatannya dengan nafas tersengal.

Tampak dia berkeringat, masih mengatur nafas dan ekspresi wajah penuh kecemasan. Niatku ingin marah karena lama menunggu langsung kuurungkan.

"Terus gimana dong ?" tanyaku bingung.

"Aku dah minta tolong Basuma buat nganterin kamu." Alex menyerahkan kunci motornya pada Basuma yang berdiri menyilangkan tangan di sampingnya.

" Alex menyerahkan kunci motornya pada Basuma yang berdiri menyilangkan tangan di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KEMBANG SENDUROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang