BAB 27 BENAR SALAH PAHAM

31 7 38
                                    

--Cemburu tanpa dasar, memicu salah paham yang berakhir dalam diam..
Itu awal sebuah penyesalan--

Kuperhatikan sekeliling tenda, berbaring 5 orang berjajar searah dengan selimut membungkus setengah bagian tubuh. Seragam Pramuka tergantung menggunakan hanger berbaris rapi di tengah tenda bagaikan hiasan. Esok hari kami akan mengenakannya kembali untuk apel pagi.

Aku melirik jam tangan sebentar, jarum pendeknya menunjuk angka 8, belum terlalu malam tetapi teman satu tendaku sudah terlelap semua. Mungkin raga mereka terlampau letih setelah serangkaian kegiatan di sore tadi.

Perjalanan dari sekolah menuju Sorowajan memakan waktu kurang dari 30 menit. Berikutnya kami menurunkan muatan mencari kapling tenda yang sudah ditentukan panitia. 2 tenda putri dan 1 tenda putra di lokasi yang berseberangan.

Selesai Upacara Pembukaan yang berakhir sebelum Maghrib, dilanjut ibadah dan makan nasi kotak pemberian panitia. Setelahnya kami diberi waktu bebas karena seleksi Jamnas baru akan berlangsung esok hari.

Sebagian besar peserta menggunakan waktu beristirahat, mempersiapkan stamina untuk bertanding besok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagian besar peserta menggunakan waktu beristirahat, mempersiapkan stamina untuk bertanding besok.

Tapi entah ada hal apa mengganggu pikiranku hingga mata ini tak berniat terpejam. Aku mengendap perlahan keluar tenda, duduk beralaskan tikar tepat di depan tenda regu.

Dengan penerangan Lampu Badai yang temaram, aku mulai menggoreskan tinta perlahan di halaman kosong si Maroon yang sengaja kubawa.

Dear Diary,

Malam ini terasa dingin walaupun hujan tidak turun.
Taukah engkau apa yang mengganggu pikiranku?
Kenapa sulit sekali mengatupkan mata dan bermimpi?

Mendapat banyak support dari Keluarga, teman-teman termasuk juga Basuma seharusnya cukup membuatku tenang berkonsentrasi untuk persiapan esok hari.

Tapi nyatanya...

Vrooom.. Vrooom.. Vrooom..

Aku menegakkan tubuh seketika mendengar suara bising sepeda motor. Kulihat dari cahaya lampu depan yang menyala perkiraan ada belasan motor memasuki area perkemahan.

 Kulihat dari cahaya lampu depan yang menyala perkiraan ada belasan motor memasuki area perkemahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KEMBANG SENDUROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang