14. Curse of life

2.2K 265 50
                                    

Apa yang telah terjadi..

Kenapa hidup ku selalu berantakan..

Ketika aku tersadar, aku bisa melihat tatapan brengsek itu menatapku. Aku tidak bisa bergerak, tubuhku diikat di sebuah kursi.

         "Oh, kau sudah tersadar?" tanya salah satu dari mereka sembari menyentuh dagu ku.

Aku meludahinya. Aku tidak sudi di pegang bahkan seujung jari pun oleh orang-orang kotor itu. Kenapa semenjak aku bekerja pada Jaekyung hidupku selalu dalam masalah?

Satu tamparan keras mengenai pipiku, aku bahkan tidak sanggup lagi untuk berteriak dengan tubuh yang dipenuhi luka lebam. Entah apa yang mereka lakukan padaku ketika aku pingsan.

        "Beraninya kau meludahi ku jalang!" umpatnya.

Tangan besar itu menjambak rambut ku hingga aku meringis kesakitan, air mata tidak bisa lagi ku bendung. Ini adalah pertama kalinya aku menangis dihadapan orang asing dengan kesadaran penuh. Aku sudah berusaha menahannya tapi kali ini aku gagal.

Apa ini akhir dari hidupku?

Aku menyesal karena aku tidak bisa mengucapkan selamat tinggal pada keluarga ku disana. Maafkan aku ibu...

Beberapa kali aku menerima tamparan dan pukulan kembali hingga aku bisa merasakan darah segar mengalir memasuki mulutku. Pandangan ku semakin memburam seiring berjalannya waktu.

         "Ibu... Maaf" gumam ku pelan dengan suara nyaris tidak keluar.

Tanpa aku duga, dari pojok ruangan aku samar-samar melihat ibu ku sedang menatap ku. Air mataku semakin mengalir deras. Aku bisa melihat senyuman ibu tipis sekali padaku.

         "Kamu udah berjuang dengan baik nak, pulang lah ibu kangen banget sama kamu, ibu cuma pengen kamu disini, udah cukup kamu berjuang untuk kesembuhan ibu" ujarnya pelan.

Aku mematung sejenak, tatapan ibu kembali meredup lalu ia perlahan menghilang dari pandanganku. Kenapa disaat-saat terakhir ku, aku malah bermimpi bahwa ibu menginginkan aku pulang?

        "Maaf... Maaf.." kata-kata itu berulang kali aku rapal kan dalam hati ku.

Aku sudah membuat malu keluarga ku. Aku juga mengkhianati kepercayaan ibu ku yang meminta ku menjaga diri dengan baik, semua perkataan nya sudah ku langgar selama ini.

Melihat tubuhku sudah nampak tidak berdaya, mereka membuka ikatan yang melingkar di tubuhku. Disana aku langsung jatuh terkapar di lantai. Tanganku berusaha menggapai pintu keluar yang terbuka lebar namun sayangnya mereka kembali menarik pergelangan kaki ku hingga aku terseret lagi ke dalam.

Mereka benar-benar memperlakukan ku lebih hina daripada hewan sekalipun.

Aku muak dengan semuanya. Rasa kebencian ku semakin memuncak. Mereka merobek sebagian pakaian ku. Mau berteriak pun rasanya tenggorokan ku sudah tidak mampu mengeluarkan suara lagi.

Tangan ku berusaha menggapai pulpen yang berada di sampingku. Mereka tidak memperhatikan pergerakan ku karena fokus pada tubuh hendak memperkosa ku.

Dengan sekuat tenaga aku menusuk kepala salah satu dari mereka hingga badan nya kejang-kejang di tempat.

Tentu saja mereka seketika heboh dan berniat untuk membunuh ku detik itu juga. Mereka juga menutup pintu dan menguncinya. Aku terkunci di dalam, namun aku segera mencari cara untuk melawan, setidaknya kalau aku mati nanti aku tidak mati dalam penyesalan.

Tanganku cekatan meraih vas bunga yang berada di samping, aku melemparnya ke arah lawan namun mereka menangkapnya dengan mudah. Mereka juga mengeluarkan senjata tajam dan menodongkan ke arahku.

Become The Straight [Joo Jaekyung X Reader] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang