S2. 2. Berkunjung

2.2K 283 118
                                    

        "Nah Jaekyung, ini rekomendasi wanita yang akan mendampingi mu hingga selesai kompetisi. Aku yakin mereka tidak akan kabur seperti (Name) lagi. Kalau begitu aku akan menunggu di luar untuk hasilnya" ucap seorang pria yang menjadi pelatih dari Jaekyung.

Jaekyung menatap satu persatu dari ketiga wanita yang di bawa oleh pelatihnya. Sejujurnya hanya melihat penampilan saja, Jaekyung sudah bisa menilai kalau ketiga wanita itu merupakan adopsi dari club malam.

Jaekyung sendiri tidak minat sama sekali melihat mereka, rasanya dia tidak bisa ereksi sama sekali walaupun penampilan para wanita menggodanya, berbeda dengan melihat (Name).

         "Tuan Joo, pilih lah saya, saya janji akan melayani tuan dengan baik" goda salah satu wanita yang paling seksi disana.

         "Tidak, tuan Joo. Sebaiknya pilih aku saja, semua pelayanan ku tidak pernah mengecewakan pelanggan sama sekali" sanggah wanita lainnya.

         "Tuan Joo, pikirkan baik-baik. Aku lebih terkenal daripada mereka berdua, pelayanan ku jauh lebih baik daripada mereka. Kamu pasti akan ketagihan saat bermain dengan ku"

Mendengar perdebatan dari ketiga wanita itu membuat Jaekyung memijat pelipisnya yang pusing. Ia tidak suka keributan di ruangannya, terlebih lagi tatapan mereka pada Jaekyung sangat memuja seolah-olah mereka sangat berharap Jaekyung mau menidurinya. Padahal hanya dengan melihat wajah saja, Jaekyung sudah muak.

         "Tidak. Aku tidak tertarik pada kalian semua. Cepat tinggalkan ruangan ku!" usir Jaekyung telak.

Setelah pengusiran paksa itu, Jaekyung kembali merenung. Sudah satu minggu pelatihnya itu mencarikan pengganti (Name), namun sayangnya tidak ada yang cocok sama sekali. Semuanya membuat Jaekyung kesal dan berakhir menolak mereka.

Jaekyung pernah mencoba sekali berkencan dengan wanita pilihannya, namun saat mereka hendak berhubungan intim, pikiran Jaekyung justru melayang entah kemana dan berakhir dia gagal ereksi, alhasil wanita itu meninggalkannya sendirian.

Tak lama pintu ruangan kembali terbuka, terlihat raut wajah pelatihnya yang nampak marah. Berkali-kali Jaekyung mendapat teguran karena performa nya turun ditambah dia juga selalu menolak tawaran pengganti (Name). Pelatih mana yang tidak kesal dengan anak didiknya yang seperti itu.

         "Sudah cukup aku mengikuti ego mu! Apa yang sebenarnya kau inginkan huh?! Kau ingin kembali ke pelatih lama mu di MSC dan bersama teman-teman bodoh mu itu?!" omelnya pada Jaekyung.

         "Kau sendiri kenapa kau mencarikan kandidat yang seperti itu?! Aku menolak meniduri wanita murahan yang kau ambil dari berbagai club malam karena mereka menjijikan! Kalau kau tidak bisa mencarikan ku pengganti, biar aku cari sendiri!" balas Jaekyung tidak kalah kesal.

         "Waktu kita tidak banyak! Kau pikir mencarikan orang semudah itu?! Masih beruntung mereka berminat melayani bajingan seperti mu!"

Jaekyung reflek menarik kerah baju milik pelatihnya. Ia menatap tajam kearah sang pelatih. Perkataan seperti itu membuatnya emosi.

         "Sekarang kau mau memukuli ku? Apa kau sudah siap kehilangan karir mu?" kata si pelatih dengan nada sombong.

Kali ini mau tidak mau Jaekyung melepasnya. Ia tentu lebih menyayangi karir daripada emosi sesaat. Jaekyung kembali duduk dengan gusar, tatapannya masih kosong ke depan.

Sebenarnya apa yang diucapkan oleh pelatihnya merupakan tamparan keras bagi Jaekyung untuk lebih bekerja keras. Ia memang sudah bekerja keras selama ini akan tetapi Jaekyung kehilangan satu pondasi penting dalam hidupnya, yaitu tidak melakukan sex dengan siapapun. Kesialan itu benar-benar terjadi lagi, hingga Jaekyung kesulitan meng-handle semuanya.

Become The Straight [Joo Jaekyung X Reader] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang