2. Don't Touch My Boyfriend

4.8K 414 364
                                    

Kim Dan menghela nafas berat sebelum ia membuka pintu rumah milik Jaekyung. Ia masih kepikiran soal ucapan seorang gadis yang rela membantunya tanpa pamrih tersebut.

Ia juga sudah menolak bantuan itu, Kim Dan sendiri bukannya tidak menyukai bantuan dari (Name), hanya saja Kim Dan tidak mau (Name) jadi gadis rusak karena harus menjadi pacar Jaekyung menggantikan posisinya.

Kim Dan juga bersyukur setidaknya di dunia ini masih ada orang yang memiliki simpati pada hidupnya.

          "Darimana aja? Bukannya menyusul pulang malah berkeliaran seorang diri" tanya Jaekyung sembari melipat kedua tangannya di dada.

          "Maaf, aku hanya pergi membeli kopi sebentar" jawaban Kim Dan tidak sepenuhnya berbohong, terbukti ia masih membawa satu cup kopi ditangannya.

Tidak ada jawaban dari Jaekyung, pria itu langsung pergi ke luar rumah meninggalkan Kim Dan sendirian. Tidak mau ambil pusing, Kim Dan memilih duduk di sofa sambil melihat televisi.

Pikiran Kim Dan kembali melayang pada gadis yang menawarkan bantuan secara cuma-cuma. Dirinya masih ragu, apakah dia harus menerima bantuan dari (Name) atau tidak, masalahnya hanya itu satu-satunya cara agar dia bisa terbebas dari belenggu Jaekyung.

         "Aku akan menggantikan peranmu sebagai orang yang akan menaklukkan hati Jaekyung! Singkatnya, aku akan jadi pelakor sejati!" kata (Name) diakhiri cengiran lebar sedangkan Kim Dan melongo tidak percaya.

         "Hah?"

Kim Dan terkejut setelah mendengar ucapan (Name), kenapa dia segitunya ingin membantu seseorang? Kim Dan tidak habis pikir sebenarnya apa yang ada di otak (Name) saat ini.

         "Tidak mungkin!" tolak Kim Dan tegas.

         "Kenapa?" tanya (Name) polos.

Kim Dan menghela nafas berat, dilihat bagaimana pun (Name) itu masih gadis polos yang belum banyak mengenal sifat-sifat seseorang. Mana mungkin Kim Dan tega memanfaatkan gadis seperti (Name), walaupun dia sangat butuh bantuan sih.

           "Jaekyung itu berbeda, dia tidak seperti yang kamu kira. Dia juga bukan pria baik-baik, kamu akan tersiksa kalau bersamanya" jelas Kim Dan serius.

          "Aku tau, dilihat dari sikapnya padamu dia bukan pria lembut, tapi apa salahnya aku mencoba membantu? Lagipula dia cukup tampan kok, aku yakin aku bisa tahan dengan sifatnya" balas (Name) sewot sedangkan Kim Dan speechless mendengar alasan (Name) yang tidak masuk akal.

          "Kamu ini beneran cuma suka Jaekyung karena dia tampan?" tanya Kim Dan setengah shock.

          "Kau cemburu?" tanya (Name) balik.

        "Maaf ya, tapi jiwa pelakor ku ini menggebu-gebu! Jadi pikirkan kembali jawabanmu itu dan kau boleh datang ke restoran ini jika setuju karena aku bekerja di sana. Kalau begitu sampai nanti!" tambah (Name).

(Name) segera beranjak dari kursinya lalu menuju pintu keluar, sebelum benar-benar keluar dia meletakkan sebuah kartu nama restoran di depan Kim Dan. Letak restoran itu sendiri tidak jauh dari sana bahkan Kim Dan sudah pernah mampir ke restoran satu itu.

          "Apa aku terima aja bantuannya? Tapi bukannya aku jadi terlihat jahat pada gadis itu?" gumamnya pelan.

.
.
.
.

Keesokan harinya (Name) sudah mulai bekerja di salah satu restoran yang cukup terkenal di kalangan selebriti. Hari pertama (Name) bekerja sudah menerima pujian dari rekan kerja sekaligus atasan karena bakatnya yang cekatan dalam bekerja.

Become The Straight [Joo Jaekyung X Reader] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang