S2. 4. Merenung

2.4K 272 203
                                    

Jaekyung berdecih sebentar namun ia tidak menolak ajakan (Name). Berhubung sudah lama juga dia menahan diri, jadi ketika ada kesempatan ia gunakan dengan baik.

Suara pakaian robek membuat (Name) meringis pelan. Baru beberapa detik dia menawarkan diri namun Jaekyung sudah bergerak agresif, alhasil pakaian di tubuhnya menjadi korban.

Lidah Jaekyung mulai menelusuri leher jenjang milik (Name), meninggalkan beberapa tanda kepemilikan disana. Tidak sampai disitu seluruh jemarinya bekerja memanjakan area sensitif pada tubuh (Name).

Hal itu membuat (Name) berusaha keras menahan desahannya. Ia tidak mungkin berteriak karena kamarnya yang bersebelahan dengan kamar orang tuanya. (Name) meremas rambut Jaekyung hingga tidak lagi tertata rapi.

        "Kau... Sudah berapa lama kau tidak melakukan nya?! Kenapa tiba-tiba kau jadi tambah agresif" sinis (Name) saat melihat hampir seluruh tubuhnya penuh tanda dari Jaekyung.

         "Entahlah.. Mungkin hampir sebulan" jawab Jaekyung asal.

Setelah puas meninggalkan jejaknya, Jaekyung buru-buru melepaskan seluruh pakaiannya sendiri. (Name) yang melihat hanya bisa meneguk ludah kasar. Kejantanan besar dan keras itu sudah siap menggagahinya.

          "Aku akan balas dendam karena kau sempat mencoba lari dari ku" kata Jaekyung seraya membuka paksa kedua paha (Name). Kali ini wajah (Name) nampak panik.

          "Aku tidak lari dari mu!" bantah (Name) setengah panik saat melihat Jaekyung yang sudah menggesekkan kejantanannya pada clit (Name).

          "Lalu? Apa itu bisa dimaafkan?" balas Jaekyung cuek.

Jaekyung segera membenamkan seluruh kejantanannya di dalam lubang (Name). Ia juga membungkam bibir (Name) menggunakan bibirnya. Tentu saja Jaekyung juga tidak mau (Name) berteriak, ia sadar kalau ruangan di sini tidak kedap suara. Bagi Jaekyung, hanya dia yang boleh mendengar suara rintihan serta desahan (Name).

          "Kau tau, aku nyaris kalah dalam pertandingan hanya karena mu. Kau pikir dengan kau melarikan diri dari tanggung jawab, aku akan membiarkan mu begitu saja?" bisik Jaekyung tepat setelah pagutan bibir mereka terlepas.

         "Sayang sekali, ucapanmu terdengar seperti omong kosong saja" lanjut Jaekyung sembari mulai memompa tubuhnya dengan kecepatan sedang.

         "T-tunggu.." lirih (Name) dengan air mata yang sudah menggenang.

(Name) kembali mencengkeram kedua bahu Jaekyung. (Name) sudah cukup lama tidak bermain dengan Jaekyung, alhasil ketika Jaekyung memasukkan kejantanannya kembali rasanya seperti di robek kembali.

Wajah (Name) mendongak ke atas saat Jaekyung dengan sengaja menghentak keras tubuhnya. Semburan cairan bening juga keluar dari dalam (Name), ia sudah berkali-kali mencapai puncak terlebih dahulu sedangkan pelaku masih tidak membiarkannya istirahat.

         "Capek?" tanya Jaekyung pada (Name) yang nampak berupaya mengambil nafas.

        "Tunggu sebentar.." lirih (Name).

Entah apa yang terjadi namun kali ini Jaekyung menurut. Ia sengaja membiarkan (Name) beristirahat sejenak, sesekali pria itu memompa dengan tempo pelan. Jaekyung juga menyesap bibir (Name), memastikan bahwa seluruh tubuh (Name) sudah terjamah olehnya.

        "Eungh.."

Merasa wanita nya sudah kehabisan nafas, Jaekyung melepaskan tautan bibir mereka. Ia juga terdiam sejenak menatap wajah (Name) yang memerah sempurna, walau begitu (Name) sendiri langsung memalingkan wajahnya ke samping tidak mau menatap dirinya.

Become The Straight [Joo Jaekyung X Reader] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang