(Name) tertawa terbahak-bahak setelah mendengar penuturan ibu Jaekyung selama di rumah sakit. Rupanya ibu Jaekyung tidak mengalami sakit sama sekali, dan ia hanya ingin kabur sebentar dari anaknya.
(Name) yang sempat panik pun dijelaskan oleh ibu Jaekyung mengenai tujuan sebenarnya. Tidak ada yang namanya penculikan anak, semuanya sudah direncanakan oleh ibu Jaekyung karena mengingat anaknya itu sedang ulang tahun.
Anak (Name) diamankan sementara oleh petugas yang ibu Jaekyung sewa sebagai penculik bohongan. (Name) yang awalnya sempat tertipu pun akhirnya lega setelah mengetahui fakta kalau anaknya baik-baik saja setelah sempat video call sebentar dengan penculik palsu melalui ponsel ibu Jaekyung.
(Name) bahkan tidak ingat tentang kapan Jaekyung akan berulang tahun, kalau saja ibu mertuanya tidak menyiapkan kejutan seperti ini, mungkin hari ini dimana suaminya bertambah umur dia akan melupakannya begitu saja.
(Name) pun mulai mengikuti alur yang dibuat, dia juga penasaran dengan reaksi Jaekyung kalau anaknya diculik. Jaekyung sedang dalam masa bucin pada anaknya sendiri, jadi pasti bapak baru satu itu sangat panik.
"Nyonya besar, mobilnya sudah disiapkan, kita harus segera pergi sekarang. Tuan besar juga sudah memberitahu kalau tuan Jaekyung sudah berkunjung" kata Yura dengan sopan.
"Ayo pergi nak, kita sudah berbuat sejauh ini, tidak lucu kalau rencana kita langsung ketahuan oleh Jaekyung" ajak ibu Jaekyung sembari beranjak dari sofa rumah sakit.
(Name) mengangguk setuju, ia kemudian ikut pergi dengan ibu mertuanya. Mereka bertiga meninggalkan rumah sakit dimana Yura yang mengemudi mobil sementara (Name) dan ibu Jaekyung duduk di kursi belakang.
Tujuan mereka adalah pergi ke tempat yang sudah disiapkan oleh ibu Jaekyung. Disana juga terdapat baby Joo yang dirawat sementara oleh perawat khusus bayi.
Selama perjalanan (Name) membalas pesan yang masuk. Jaekyung mengabari kalau dia sudah berada di rumah namun ia tidak menemukan keberadaan (Name). (Name) langsung mengatakan kalau ia sedang di jalan menuju ke rumah sakit, tujuannya agar Jaekyung terkecoh dan tambah panik.
Sesampainya di tempat tujuan, mereka bertiga turun. Rupanya tempat yang dimaksud adalah sebuah rumah dengan halaman yang cukup luas. (Name) melongo sesaat memandangi sekitarnya, ia cukup terkesan dengan rumah yang satu ini. Walaupun terkesan seperti rumah jadul, namun tidak menutup kemungkinan semua barang-barang nya terlihat antik.
"Ah, ini rumah kami semasa Jaekyung kecil" jelas Ibu Jaekyung seakan mengetahui isi pikiran (Name).
"Begitu.. Rumah ini bagus" ungkap (Name) jujur."Memang, di rumah ini memang banyak sekali kenangan yang tidak akan terulang kembali" lanjut ibu Jaekyung.
(Name) menoleh ke arah Yura yang baru saja kembali dengan membawa baby Joo di tangannya. Disana baby Joo nampak terbangun dari tidurnya hanya saja dia tidak menangis.
"Ya ampun kesayangan mama sudah bangun rupanya" ucap (Name) sembari mengambil gendongan baby Joo dari tangan Yura.
(Name) menciumi pipi anaknya gemas tanpa sadar karena ulah sendiri, anaknya sampai menangis. Alhasil (Name) langsung menghentikan kejahilannya.
"Hehe maafin mama ya" bisik (Name) pada sang bayi. Ibu Jaekyung menggeleng pelan melihat keduanya.
"Kamu sebaiknya istirahat dulu (Name). (YB) juga pasti lapar dan mengantuk. Ayo, aku antar kan kalian ke kamar yang dulu di tempati oleh Jaekyung"
(Name) mengangguk menyetujui ucapan ibu mertuanya. Ia lalu diantarkan oleh ibu Jaekyung menuju ke sebuah kamar. Ibu Jaekyung membukakan pintu kamar anaknya yang tertutup. Setelah terbuka, (Name) bisa melihat isi kamar yang merupakan tempat suaminya dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The Straight [Joo Jaekyung X Reader] [✓]
Fanfiction[Completed] Masuk dalam kisah bertemakan Boys Love 'Jinx' membuat seorang gadis cantik bernama (Name) berupaya menjadi orang ketiga dalam hubungan asmara tersebut. Ia bertekad untuk meluruskan sesuatu yang berbelok. Akankah rencana nya berhasil? Ata...