S3. 13. Insecure

1.5K 198 193
                                    

Jaekyung menepati janjinya pada (Name) untuk pergi ke Indonesia disaat anak mereka sudah memasuki usia 6 bulan. Tentu saja itu karena (Name) yang menagih janjinya terus-terusan, padahal aslinya Jaekyung malas untuk pergi ke negara lain.

Mereka tiba di Indonesia pada malam hari, tentu saja mereka tidak langsung pergi ke rumah ayah (Name), melainkan mereka bertiga menginap terlebih dahulu di sebuah penginapan yang tidak terlalu jauh dari rumah ayah (Name).

        "Yeay, (YB) besok mau ketemu sama nenek. Nanti kita jenguk nenek bertiga ya?" ucap (Name) pada sang bayi yang tengah tiduran di ranjang.

Baby Joo mengabaikan ucapan (Name), dia malah asik berguling kesana-kemari, beruntungnya posisi baby Joo berada di antara (Name) dan juga Jaekyung, jadi tidak ada yang namanya terjatuh dari ranjang.

          "Ini masih malam, tidur lah" tambah Jaekyung pada baby Joo.

Baby Joo menatap ke arah Jaekyung cukup lama. Tatapannya sangat polos dan membuat gemas siapa saja yang melihat. Tangannya berusaha menggapai sang ayah.

         "Sepertinya dia mau tidur denganmu lagi Jae" pikir (Name).

Jaekyung menghela nafas berat, ia lalu mengangkat tubuh mungil sang anak dan diletakkan di atas perutnya. Biasanya baby Joo selalu mudah tertidur dengan posisi tengkurap memeluk ayahnya.

Benar saja setelah Jaekyung membiarkan anaknya berada di atas perut, baby Joo langsung tertidur tanpa butuh waktu lebih lama lagi. Jaekyung bingung dia harus senang atau sedih. Senang karena anaknya mudah jika disuruh tidur, tapi dia sedih lantaran dia tidak bisa lagi bermesraan dengan (Name) sebelum tertidur.

        "Mama nya mau ikut peluk juga boleh?" goda (Name). Jaekyung menoleh ke arah (Name) sekilas.

         "Tidak." jawab Jaekyung singkat.

         "Tapi aku maksa" lanjut (Name), tanpa banyak bicara lagi, (Name) memeluk suaminya dari samping.

.
.
.
.

Siang nya mereka bertiga pergi mengunjungi pemakaman dimana ibu (Name) di kubur disana. Jaekyung menggendong baby Joo selagi (Name) memanjatkan doa untuk sang ibu. (Name) juga sempat meneteskan air matanya tanpa bersuara disana. Setelah selesai memanjatkan doa, (Name) pun bangkit kembali.

       "Sudah selesai?" tanya Jaekyung yang langsung diangguki oleh (Name).

Jaekyung kemudian memberikan baby Joo untuk digendong oleh (Name). Sekarang giliran dia yang bergantian memanjatkan doa sesuai kepercayaannya.

Jaekyung juga membersihkan kuburan mendiang ibu mertuanya. Ia juga tidak lupa untuk meletakkan satu bucket bunga di atas kuburan tersebut.

        "Sejujurnya aku tidak tahu harus mengatakan apa, tapi aku sangat berterimakasih denganmu. Karena rasa sakitmu, aku jadi bisa bertemu dengan istri ku yang bekerja di Korea" ucap Jaekyung pelan.

Beruntungnya (Name) tidak mendengarnya karena jarak mereka cukup jauh. (Name) sengaja duduk di bawah pohon rindang agar baby Joo tidak kepanasan.

Sesudah mengatakan hal itu, Jaekyung bangkit kembali dan menuju kearah kedua orang kesayangannya. Ia mengambil alih kembali gendongan baby Joo ke tangannya lalu satu tangannya lagi ia gunakan untuk menyeret koper bawaan mereka. Jaekyung tidak mau (Name) kelelahan. Mereka berencana untuk mengunjungi rumah ayah (Name) terlebih dahulu.

Mereka bertiga memutuskan untuk berjalan kaki lantaran jarak antara pemakaman dengan rumah ayah (Name) tidak terlalu jauh. Sudah lama juga (Name) ingin berkeliling sejenak di sekitar pedesaan nya.

Become The Straight [Joo Jaekyung X Reader] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang