Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, Jaekyung dan (Name) makan malam bersama di sebuah restoran yang menjadi langganan Jaekyung.
(Name) sendiri terpaksa ikut karena Jaekyung menegaskan ia akan memberikan informasi penting tentang perjanjian mereka kedepannya.
Padahal (Name) sudah menunggu lama untuk Jaekyung memulai pembicaraan ini, tapi pria itu tetap tidak menyinggung soal perjanjian hingga makanan mereka habis. (Name) yang sudah muak memilih menyinggung duluan.
"Oi, kau bilang kau ingin memberikan informasi padaku" sindir (Name) membuat Jaekyung menoleh padanya.
"Bisakah kau sabar dulu? Aku baru selesai makan!" balas Jaekyung sinis.
(Name) kembali terdiam, ia terpaksa kembali menunggu tanpa kepastian. Mana Jaekyung sekarang masih asik sendiri menatap ponselnya, sepertinya dia ada informasi tentang kerjaan yang mengharuskan dia membuka ponselnya.
Bermenit-menit berlalu hingga hampir satu jam mereka saling sibuk sendiri, (Name) memilih menatap pemandangan sekelilingnya. Ia merasa bosan disini, lagipula Jaekyung tidak mengajaknya mengobrol dari tadi.
"Yuk pulang" ajaknya santai.
"Hah?"
Kening (Name) kembali mengernyit pertanda protes. Ia sudah menunggu lama namun Jaekyung tidak membahas perjanjian itu sama sekali dan malah tiba-tiba mengajak pulang. Tentu saja (Name) langsung mengeluarkan jurus ocehan ala emak-emak.
"Apa-apaan?! Kau bilang ingin membahas perjanjian itu! Aku sudah menunggu lama disini! Kau malah membuang-buang waktu berharga ku! Dengar ini ya, jangan mentang-mentang kau punya perjanjian denganku, lalu kau seenak jidatnya mempermainkan ku!" omel (Name), beruntungnya mereka memilih duduk di outdoor, jadi tidak terlalu mengganggu sekitar.
"Kau yang kenapa marah-marah? Aku lagi ada kerjaan yang mengharuskan ku pulang ke rumah sekarang. Apa kau lupa, kalau kau memang bekerja untukku sekarang?" balas Jaekyung ikutan kesal.
(Name) memilih melenggang pergi menuju mobil duluan. Mood nya kembali memburuk sekarang, kali ini Jaekyung menyusulnya karena mereka harus pulang sekarang.
Jaekyung membuka pintu mobilnya, ia melirik ke arah (Name) yang sudah menoleh ke kaca samping tanpa mau menatapnya sedikit pun. Jaekyung menghela nafas, wanita memang sulit dimengerti.
Jaekyung melanjukan mobilnya setelah ia mengenakan sabuk pengaman, suasana dalam mobil begitu tegang tanpa percakapan apapun. Sepertinya (Name) memang benar-benar tidak mood menghadapinya.
"Soal perjanjian itu-" (Name) reflek menoleh ke arah Jaekyung. Ini lah yang dia tunggu sedari tadi.Pria itu terdiam sejenak menatap (Name) yang nampak seperti menunggu informasi selanjutnya. Wajah (Name) nampak serius sekali, hal itu membuat Jaekyung sedikit mengisengi (Name) agar dia tambah kesal padanya.
"Akan ku bahas lain kali" lanjut Jaekyung dengan wajah datar.
(Name) berdecak sebal, ia kembali pada posisi semula tanpa Sudi menatap Jaekyung lagi. Kali ini Jaekyung menegur kelakuannya yang tidak sopan itu.
"Begitu kah bentuk penghormatan mu pada Tuan mu? Aku tidak menyangka seburuk itu attitude mu" sindir Jaekyung seketika menusuk jantung (Name).
"Kau itu mau nya apa sih?! Kenapa aku selalu terlihat salah?! Kalau kau dendam padaku, ayo kita sparring sekalian!" geram (Name).
Tanpa disadari ajakan dari (Name) dibalas tawaan oleh Jaekyung. (Name) bahkan mematung beberapa detik melihat tawa lepas keluar begitu saja dari pria menyebalkan seperti Jaekyung. Ia yang awalnya mau protes justru kembali terdiam membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The Straight [Joo Jaekyung X Reader] [✓]
Fanfiction[Completed] Masuk dalam kisah bertemakan Boys Love 'Jinx' membuat seorang gadis cantik bernama (Name) berupaya menjadi orang ketiga dalam hubungan asmara tersebut. Ia bertekad untuk meluruskan sesuatu yang berbelok. Akankah rencana nya berhasil? Ata...