S2. 13. How cute

2.1K 279 105
                                    

Kedatangan adik (Name) ke Korea membuat (Name) menyambutnya dengan baik, tidak hanya itu Jaekyung juga membiarkan adik (Name) untuk tinggal sementara waktu di rumahnya.

Adik (Name) menjelaskan tujuannya ke Korea yaitu menjemput sang kakak untuk kembali tinggal bersama. Sayangnya (Name) menolak dengan cepat, hal itu membuat sang adik bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi pada sang kakak?

          "Maaf dek, tapi kakak gak bisa" tolak (Name) setelah sang adik berkata untuk kembali ke Indonesia.

          "Kenapa kak? Apa dia yang maksa kakak?!" kata adik (Name) seraya melirik ke arah Jaekyung yang masih duduk tenang di samping (Name). Beruntungnya mereka berdua mengobrol menggunakan bahasa Indonesia, alhasil Jaekyung tidak paham sama sekali.

          "Enggak sama sekali, ini justru keinginan kakak sendiri" sahut (Name) lagi.

Adik (Name) hanya bisa menggeleng pelan, padahal belum lama ini (Name) mengatakan kalau ia menyetujui untuk di jemput oleh sang adik, namun ketika adik (Name) menjemput, nyatanya (Name) justru menolak ajakannya.

         "Gak mungkin kakak berubah secepat itu kalo gak ada yang maksa!" protes adik (Name) tidak terima.

Gadis itu kemudian menatap Jaekyung dengan tajam, sedangkan Jaekyung sendiri masih santai saja menanggapi nya. Toh ia sudah mulai terbiasa menghadapi amarah perempuan di hidupnya.

          "Oi bajingan! Apa yang kau lakukan pada kakak ku?!" omel adik (Name) sembari menunjuk ke arah Jaekyung.

         "Hah?! Aku tidak melakukan apapun!" balas Jaekyung tidak terima.

          "Bohong! Kau pasti menggunakan black magic untuk membuat kakak ku menyukai mu kan?!"

          "Mana mungkin! Tanpa black magic pun, kakak mu itu sudah tunduk pada ku!" balas Jaekyung songong.

(Name) memijat pelipisnya yang berdenyut. Ia juga tidak bisa menyalahkan adiknya sendiri karena tidak mempercayai nya. Toh memang ia menyukai Jaekyung secara mendadak tanpa paksaan dari siapapun, dan (Name) ingin terus berada di samping Jaekyung.

         "Daripada kalian bertengkar, bukan kah lebih baik kau mencoba tinggal disini beberapa hari? Kau bisa melihat sendiri alasan ku tidak mau untuk pulang ke Indonesia lagi" saran (Name) membuat perdebatan keduanya terhenti mendadak.

         "Dengarkan itu bocah! Kau seenaknya menuduh ku sembarangan" tambah Jaekyung kesal.

Walaupun sempat ragu namun adik (Name) mau menerima ucapan kakaknya. Mungkin lebih baik untuk dia menilai sendiri seberapa jauh perkembangan hubungan kakaknya sebelum ia membiarkan mereka melanjutkan hubungan yang berawal dari keterpaksaan tersebut.

.
.
.
.

Malamnya (Name) menyiapkan makan malam di dapur sendirian. Sebenarnya Yura sudah menawarkan diri untuk membantu, namun (Name) lebih suka memasak sendirian ketimbang di bantu, jadilah Yura hanya menemani adik (Name) di ruang tamu.

           "Apa kakak ku sering bersikap manis begitu ketika aku tidak ada untuk memantau?" celetuk adik (Name) pada Yura.

          "Akhir-akhir ini hubungan Tuan dan nyonya semakin membaik. Memang awalnya tidak mudah, tapi sepertinya mereka berniat memperbaikinya secara perlahan" jawab Yura seadanya.

Adik (Name) menghela nafas berat. Ia masih belum percaya kalau kakaknya menerima pria yang sudah membuat masa depannya hancur. Ia sangat menyayangkan hal tersebut namun ia juga tidak bisa berbuat banyak.

          "Semenjak ibu tidak ada, banyak sekali perubahan yang dialami oleh kakak ku. Aku tidak yakin kalau mental nya baik-baik saja. Aku merasa kalau kakak cuma butuh seseorang yang bisa menghiburnya, dan selama ini dia selalu bersama lelaki bajingan itu..." Adik (Name) memilih terdiam sejenak sembari menyandarkan tubuhnya pada sofa.

Become The Straight [Joo Jaekyung X Reader] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang