Jaekyung tersenyum setelah mendapatkan persetujuan dari (Name), mereka kemudian saling berciuman mesra, melepaskan segala kerinduan yang sempat tertahan satu sama lain.
Jemari lentik milik (Name) mulai meremas setiap helaian rambut Jaekyung. (Name) menepuk pelan bahu Jaekyung, membuat pria itu tersadar menjauhkan wajahnya. Ia kembali tersenyum menatap wanitanya, ibu jari Jaekyung menyapu sisa saliva yang berada di ujung bibir (Name).
"Sejujurnya aku belum pernah melakukan sex dengan wanita hamil, kalau kau merasakan sesuatu kau harus bilang padaku" ungkapnya pelan.
(Name) tertawa pelan, ia bisa melihat raut wajah Jaekyung yang nampak khawatir. Kadang (Name) jadi kepikiran, kenapa dia bisa menaklukkan pria keras kepala satu ini? Jaekyung jauh dari kata pria baik-baik, tapi disisi lain dia juga bisa berubah hanya dengan orang tertentu.
"Tenang aja, aku pasti mengatakannya kalau aku merasa sakit" balas (Name) diakhiri senyuman manis.
Jemari besar milik Jaekyung mulai melepaskan sehelai demi sehelai pakaian yang digunakan oleh istrinya. Ia melakukannya dengan sangat hati-hati agar tidak menyakiti (Name). Pakaian yang sudah terlepas, ia hempaskan begitu saja ke lantai.
Disana Jaekyung terdiam memandang tubuh (Name), atensinya tidak bisa teralihkan dari perut istrinya, Jaekyung mulai meraba bagian perut (Name) untuk kembali merasakan pergerakan kecil disana.
"Apa kau sudah memeriksa jenis kelamin nya?" tanya Jaekyung pada (Name). (Name) menjawab dengan gelengan kecil.
"Tidak, aku mau mengetahuinya sebagai kejutan nanti. Sejauh ini aku hanya memeriksa keadaan nya dan memastikan kalau dia baik-baik saja di perut ku" jelas (Name) seadanya.
Jaekyung mengangguk setuju, biarlah tentang jenis kelamin anak mereka menjadi rahasia hingga waktu kelahiran tiba. Jaekyung berusaha memantapkan hatinya untuk menyambut kedatangan anggota keluarga baru di rumahnya.
Jaekyung kembali mencium bibir (Name), tangannya ia gunakan untuk meraba area dada (Name). Meremas serta memilin nipple milik istrinya, tentu saja (Name) sempat mengerang tertahan akibat Jaekyung yang enggan melepaskan ciumannya.
Merasa ia sudah hampir kehabisan nafas, (Name) menggigit pelan bibir Jaekyung sehingga memaksa dia melepaskan ciumannya.
Disana (Name) mengambil nafas sebanyak-banyaknya, Jaekyung sudah beralih pada permukaan leher (Name), membuat tanda kepemilikan disana yang pasti jumlahnya cukup banyak. (Name) sesekali meringis, mungkin esoknya akan banyak tanda di sekujur tubuhnya.
"Ugh.." lenguh (Name) saat Jaekyung sudah menjilati nipple miliknya.
"Apa aku terlalu kasar?" tanya nya pada (Name). Ia langsung menghentikan permainan setelah melihat raut (Name) yang nampak gelisah.
"Tidak, sayang" jawab (Name) sembari menangkup wajah Jaekyung menggunakan kedua tangan nya.
"Kau tau, aku sangat takut sekarang" ungkap Jaekyung. Ia memegang tangan (Name) yang berada di pipinya. Disana Jaekyung membawa telapak tangan (Name) untuk di ciumnya.
"Kenapa?" tanya (Name) lagi.
"Aku takut saat aku terbangun, aku tidak melihat mu di samping ku.. Itu cukup membuatku sedih, jadi jangan lakukan hal itu lagi" jawabnya.
"Baiklah, aku minta maaf padamu ya" kata (Name) sebagai penenang.
Jaekyung mengangguk pelan, ia kemudian kembali mencium area dada (Name) hingga turun ke perut. Jaekyung mencium perut (Name) cukup lama, sampai (Name) sempat mengusap rambut pria itu dan menatanya rapi kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The Straight [Joo Jaekyung X Reader] [✓]
Fanfiction[Completed] Masuk dalam kisah bertemakan Boys Love 'Jinx' membuat seorang gadis cantik bernama (Name) berupaya menjadi orang ketiga dalam hubungan asmara tersebut. Ia bertekad untuk meluruskan sesuatu yang berbelok. Akankah rencana nya berhasil? Ata...