ARABELLA sedang sibuk memindahkan buku-buku yang baru datang dari dus ke rak. Sesekali ia membaca blurb pada bagian belakang untuk mengetahui sinopsis singkat isi dari halaman-halaman fiksi yang ditatanya. Wanita itu memang cukup gemar membaca. Itulah kenapa ia lumayan betah bekerja di tempat ini meski bosnya galak parah. Terkadang, ketika hari gajian datang, ia akan memborong beberapa untuk dibeli. Di saat-saat seperti inilah wanita berkemeja hijau mint itu akan memasukkan beberapa judul ke wishlist-nya.
Ketika ia tengah fokus dengan salah satu buku, tiba-tiba sebuah suara berbisik di telinganya.
"Ayo ciuman."
Arabella berjingkat kaget dan melempar buku setebal 600 halaman ke arah asal suara. Sontak pria pemilik deep voice itu mengaduh kesakitan. Bagaimana tidak? Buku sekeras batu bata itu mengenai kepalanya!
Arabella meringis. "M-maaf, Pak ...."
Masih dengan memegangi kepala, Alaric melayangkan tatapan tajam kepada pelaku penganiayaan yang menimpa dirinya. "Kamu sengaja, ya?"
"Ha-habisnya ... Bapak juga aneh-aneh, sih. Salah sendiri, tiba-tiba muncul kayak hantu begitu," elak Arabella, berusaha membela diri. "Pakai acara bisik-bisik segala lagi. Ya, kan, kaget jadinya, saya."
Alaric berdecak seraya berusaha mengendalikan diri. Hening sejenak. Hanya lantunan lagu It's You milik Ali Gatie yang terdengar mengudara dari beberapa speaker yang terpasang di beberapa sudut ruang.
"Bapak ... nggak apa-apa?" Akhirnya Arabella kembali bersuara.
"Saya apa-apa," jawab Alaric ketus. "Makanya, kamu tanggung jawab."
Wanita itu mengernyit. "Caranya?"
Alaric melangkah mendekat, kemudian kembali berbisik, "Ayo ciuman."
Spontan Arabella menabok lengan pria di sebelahnya, yang langsung meringis kesakitan.
"Anda sudah gila," desis Arabella.
"Iya. Saya gila. Tergila-gila sama kamu. Puas?" balas Alaric seraya mengusap-usap lengannya. "Makanya, cepat akhiri semuanya. Lakukan sebentar sama aku."
Arabella auto bergidik mendengar bisikan setan dari manusia di hadapannya ini. Benarkah dia manusia? Jangan-jangan sosok itu adalah setan yang sedang menyamar sebagai manusia!?
Daripada pikirannya juga menggila karena terlalu frustasi untuk menghadapi sang atasan, wanita itu memutuskan untuk pergi dari tempatnya setelah meletakkan buku yang terakhir ke rak.
"Arabel!"
Alaric terdengar memanggil dari arah belakangnya yang sudah mulai jauh. Namun, Arabella tidak sedikit pun menoleh atau berbalik. Di belokan, tiba-tiba Indi muncul dengan membawa sebuah business file pada pelukannya. Wanita bertubuh tinggi dan ramping itu menjulurkan lehernya yang jenjang ke arah datangnya Arabella, seolah kepo dengan suara lantang yang memanggil-manggil dari arah sana
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORVENCY (TERBIT)
RomantizmNaskah Terbaik 🥇 Genre Romance Event 'Tantangan Menulis Rasi Batch 2' bersama @semestarasi *** Berawal dari ketidaksengajaan Alaric Damian meminum secangkir teh yang sudah tercampur dengan ramuan cinta bernama Amorvency di kedai pinggir jalan, ia...