6. "Kamu suka anak kecil ..."

2.6K 177 4
                                    

Namaku Binar Mentari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namaku Binar Mentari.

Binar. Harusnya hidupku berbinar-binar dong. Mentari. Harusnya penuh cahaya dan punya kehidupan yang bersinar terang seperti matahari. Harusnya begitukan? Nama kan adalah doa.

Tapi kenapa ya hidupku tidak seperti namaku. Tidak pas remaja, tidak pas sudah berumah tangga, hidup kok gini banget sama aku sih?

Aku berharap dapat suami yang romantis dapatnya malah horor. Aku berharap nanti setelah menikah hidupku penuh dengan healing, healing dan healing bareng suami malah dapat tumpukan tugas rumah tangga. Aku berharap dapat suami yang sabar, lah iya sih, tapi sabarnya kelewatan sampai jatuhnya cuek bebek. Aku berharap dapat suami yang seru diajak ngobrol, pinter ngasih solusi dan punya pendapat-pendapat yang bikin aku berdecak kagum eh dapatnya malah suami yang males ngomong. Sekalinya ngomong, omongannya dicampur sama cabe kiloan. Pedes!

Aku butuhnya word of affirmation, act of service, receiving gifts, quality time, physical touch, shared experience, emotional security, Mas Nata kasihnya malah muka datarnya, bikin emosinya, tidak bisa ditebaknya ...

Contohnya saat ini.

Jam pulang Mas Nata memang tidak menentu. Paling sering pulangnya jam 16.00. Tapi kenapa wujud suamiku ini sudah nongol di depanku yang sedang berbaring di sofa sambil menonton TV pada waktu yang masih menunjukkan angka 11.23?

Aku menatapnya, Mas Nata juga menatapku. Tatap-tatapan enggak jelas.

"Ganti baju," katanya.

"Hah?"

"Perlu periksa telinga?"

Aku memutar bola mataku malas. "Ganti baju buat apa?"

"Ke dokter."

"Ngapain ke dokter?" tanyaku kaget sampai bangun dari berbaringku. Siapa yang sakit?

"Beli sate. Ya periksa kandungan kamu lah ..."

Gini nih punya suami yang enggak bisa ditebak. Tanpa aba-aba disewain pekerja rumah tangga, tanpa aba-aba diajakin check-up ke dokter, besok-besok mungkin tanpa aba-aba diajakin healing ke Korea. Aamiin ya Allah, Aamiin!

Aku tidak perlu mengganti baju, karena setiap hari aku selalu rapi dan siap walau hanya di rumah saja. Setiap hari aku memang selalu pakai dress selutut. Sudah kebiasaan dari remaja. Dress selutut, tambah dengan aksesoris gelang, bando dan kalung yang senada dengan warna baju. Ciri khas menurutku, sok cantik, kekanakan dan terlalu rame menurut Mas Nata.

Mbok yo ... suka-suka akulah! Kan yang pakai aku.

Hari ini dress-ku berwarna putih dengan aksen bunga-bunga berwarna biru gelap, kuperlengkap penampilanku dengan cardigan crop hitam. Simpel tapi elegan. Warna aksesorisku senada dengan bunga dress-ku.

Kemelut Rumah Tangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang