21. "Mas, kamu inget anniversary kita?

2.8K 223 17
                                    

Kebaikan apa yang aku lakukan hingga 4 hari berturut-turut aku diberi rezeki nomplok?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebaikan apa yang aku lakukan hingga 4 hari berturut-turut aku diberi rezeki nomplok?

Ini sebenarnya agak aneh dan aku sama sekali bingung dengan motifnya, tapi namanya rezeki tidak boleh ditolak lah! Lebih-lebih rezekinya dalam bentuk makanan yang aku sukai.

Hari pertama, aku diberi donat dengan berbagai macam rasa. Kalian tahu kan? Itu loh yang aku pergi beli bersama Aires. Yaps, kalian tidak salah baca. Orang yang menjadi perantara dari Allah dalam memberiku rezeki 4 hari berturut-turut itu adalah Aires.

Kesurupan setan baik dari mana cowok itu?

Hari kedua, pagi-pagi, aku diberi sebungkus nasi kuning. Katanya Aires beli di warung sekolahnya Zaki, keinget aku jadi dibeliin.

Aku sampai tidak bisa bilang apa-apa saking herannya.

Aires malah menjelaskan. "Enggak usah gitu muka kamu. Nasi kuningnya sesuai selera kamu kok. Ayamnya yang bagian paha, pakai tahu aja jangan tempe, sambelnya dibanyakin, pakai mie sama tumis pepaya."

Sungguh teman yang dikirim dari surga ini mah!

Hari ketiga, jajanan yang aku dapatkan adalah nagasari, cucur, apem dan onde-onde.

"Wuidihh hari ini tema jajanannya tradisional ya ternyata?" komentarku.

Aires menatapku yang terhalang pagar sebatas leher. Posisinya sedang duduk di atas motornya dengan satu kaki naik ke badan motor, tangannya bersedekap, gayanya sok keren.

"Mungut dimana?"

Patut dipertanyakan. Ini jajanan pasar, kenapa Aires bisa mendapatkannya sedangkan dia pergi pasar aja sangat tidak mungkin.

Aires melotot, tidak terima. "Miskin banget aku mungut-mungut! Ini emang beli di pasar. Tadi aku baik hati anterin bibi ke pasar, sekalian jajan. Aku bagi deh ke kamu, soalnya kasian, kayak enggak pernah makan."

Dan berakhir aku menaboknya, selalu aja ngeselin! Udah kayak Mas Nata aja. Kenapa sih hidupku dikelilingi orang yang ngeselin semua? Tidak suami tidak teman, sama aja ngeselinnya. Kampret semua orang!

Hari keempat, aku dibawakan gorengan kesukaanku, ada pastel, risoles dan tahu isi.

Aku memicing menatap Aires yang lagi-lagi duduk di atas motornya. "Kamu kapan nikah sih, Res?"

Aires melongo, hampir-hampir tersedak ludah sendiri. "Heh! Emang di gorengan itu ada tulisannya yang nyuruh kamu nanya kapan aku nikah? Kok tiba-tiba banget?"

"Masalahnya, Res, aku takut kamu baik gini, nanti minta imbalan nyuruh aku nikahin anak aku sama kamu semisal dia perempuan dan udah gede. Ogah ah punya menantu kayak kamu."

Aires menjulurkan tangannya, menyentil dahiku dengan keras. Sakit!

"Kamu kira aku apaan nikah sama anak kecil?! Efek hamil bikin bego ternyata," ucap Aires emosi.

Kemelut Rumah Tangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang