Selama aku hidup terhitung ada 4 alasan mengapa aku bangun kesiangan:
1. Aku begadang.
2. Aku kecapekan.
3. Aku sedang malas.
4. Aku sedang tidak mood.
Hari ini aku bangun kesiangan karena alasan kedua. Kecapekan. Capek sekali karena acara pernikahan temanku kemarin, padahal kalau diingat-ingat aku tidak mengerjakan hal-hal berat. Aku pun lebih ke ekstrovert bukan introvert yang kalau habis ke tempat ramai dan bertemu banyak orang, tenaganya akan terkuras habis.
Jadi sebenarnya kenapa? Hm ... mungkin saja karena hamil kali ya, jadi bikin tubuhku mudah lelah.
Ngomong-ngomong ... kemana Mas Nata?
Aku bangun dari posisi berbaringku, masih setengah mengantuk, berjalan sambil mengusap perutku yang sudah membesar. Jalanku sudah tidak secepat biasanya.
Aku mencari Mas Nata. Di dapur tidak ada, di ruang tengah tidak ada, di ruang tamu tidak ada. Mas Nata tidak kabur kan? Siapa tahu dia lelah menjadi suamiku dan harus menghadapiku setiap hari.
Aku mencoba positive thinking, membuka pintu utama dan benar saja ada Mas Nata di sana sedang sibuk mencuci mobilnya.
Penampilannya santai, masih seperti semalam saat dia tidur, baju kaos hitam dan celana olahraga yang panjang hingga pergelangan kaki.Suami siapa sih ini? Udah cakep, kaya, rajin lagi. Kecuali satu sih, cuek.
Tapi rapopo, untuk pagi ini dia terhitung sebagai suami baik, karena tidak mengganggu tidurku bahkan membuatkan sendiri dirinya kopi. Aku tahu saat melihat secangkir kopi yang isinya tersisa setengah di atas meja teras. Karena aku tergiur maka aku menghabiskan setengahnya.
Mas Nata yang kukira sibuk mencuci mobil ternyata melihatku. Dia memelototiku.
Aku nyengir. "Kalau kamu melotot karena takut anakmu kenapa-kenapa gara-gara aku minum kopi, tenang Mas, dikit doang kok, setetes."
"Setetes tapi cuma nyisain ampas," sindir Mas Nata sangat tepat.
Aku mencebik. "Enggak usah banyak bacot deh, cuci aja yang bener."
Bombastic side eye Mas Nata menghujaniku, aku tergelak melihatnya.
Selanjutnya kegiatanku adalah menganggu Mas Nata yang sedang sibuk mencuci mobilnya, baru berhenti begitu suara kokekan penjual sayur menginterupsi.
Salah satu kegiatan favoritku adalah membeli sayur sambil gibah dikit-dikit bareng ibu-ibu kompleks.
"Suami idaman itu modelan Cipung sama Rafatar. Orang tuanya kaya! Nanti pengen kujodohin anakku sama salah satu anaknya Raffi Ahmad itu."
"Sadar heh, anaknya Raffi Ahmad juga carinya yang setara. Enggak perlu muluk-muluk, minimal kayak suaminya Mbak Binar sama Mbak Aira aja. Muka cakep, usaha ada, rajin sholat lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemelut Rumah Tangga
Romance🌹UPDATE SETIAP HARI JUMAT!🌹 Biasanya ketika kabar kehamilan seorang istri terdengar, suami akan bahagia. Memeluk istrinya penuh sayang dan rasa syukur. Namun rumah tangga Binar dan Nata tampaknya agak lain, karena setelah Binar tahu dirinya hamil...