17. "Aku mau nginep di sana."

3.2K 276 33
                                    

"Aku enggak izinin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku enggak izinin."

"Izinin!"

"Dari kemarin kamu udah jalan-jalan, malming-an, ke mall, ke kondangan."

"Tapi ini kan beda! Ini tuh reuni, suasananya beda."

"Kamu harus kurang-kurangin main Binar, ingat kamu lagi hamil."

"Please deh Mas, aku cuma reuni sama temanku, makan-makan dan ngobrol-ngobrol, bukan terjun payung, bukan juga manjat tebing."

Punya suami kok gini banget sih? Padahal reuni doang. Ini pun jaranggg banget. Jadi sekalinya mereka tidak sibuk dan ngajakin reuni harus di acc, eh suami kampret-ku ini malah tidak mengizinkan.

Aku dan Mas Nata saling menatap tajam, mengibarkan bendera perang.

"Jadi kamu enggak izinin?" tanyaku lagi.

"Iya."

"Aku bakal tetap pergi."

Memang dasarnya pembangkang, mau gimana pun tetap pembangkang. Walau satu RT ngelarang, kalau aku mau ya harus!

Mendengar keputusanku, Mas Nata hanya diam. Bahkan aku sudah menyiapkan ide kabur lewat jendela kalau semisal Mas Nata seniat itu melarangku dengan mengunci pintu dan gerbang. Untungnya tidak.

Masa bodo dengan muka judesnya.

"Dia kan selingkuh nih? Kalian tau reaksi aku gimana? Aku mah 'oh' aja. Besoknya aku cari selingkuhan juga. Enak aja selingkuh sendirian! Dia selingkuh, aku juga selingkuh. Dia setia, aku juga setia. Gampang."

Tebak siapa? Siapa lagi yang secerewet ini di circle-ku kalau bukan Cinta.

"Makanya cari pasangan itu yang paham agama, yang takut sama Allah, karena sebenarnya semua cowok itu punya sifat cepat bosan, kayak ... mau coba semuanya. Coba ke semua perempuan. Nah, kalau cowok yang takut sama Allah itu mungkin dia ada pikiran kayak gitu, tapi langsung istighfar dan nundukkin pandangan karena dia takut dosa." Farhan memberi solusi. Biasalah tipikal cowok-cowok tobat habis nikah, jadi bijak begini.

Walau udah nikah, dia tetap nongkrong tanpa membawa istrinya.

Mendengar nasihat dari Farhan itu, Cinta mengusap-usap matanya, terharu. "Masya Allah, kamu nyuruh aku sama yang takut sama Allah, Han? Maksudnya yang islam gitu yak?"

Makjleb!

Kami seketika diam, tepok jidat lalu tertawa berjamaah.

Kadang kami lupa kalau kami dan Cinta beda agama. Mana si Cinta sering nyebut Masya Allah, Astagfirullah, Alhamdulillah lagi. Capek banget, teman-teman aku tidak ada yang waras!

"Kenapa enggak kamu putusin aja sih, Cin?" Ririn memberi usulan.

Bahu Cinta melemas. "Aku sayang dia ..."

Kemelut Rumah Tangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang