Kami melakukannya semalam.
Jangan bayangkan bahwa paginya, aku akan terbangun kaget melihat tubuhku tanpa sehelai benang pun, lalu selimutku melorot dan Mas Nata menggodaku sampai akhirnya kami akan melakukannya lagi jilid kesekian.
Aku dan Mas Nata tidak dalam kondisi itu.
Pagi itu, aku terbangun dengan balutan gaun yang biasa aku pakai tidur. Tidak ada jejak-jejak berantakan di tubuhku, termasuk area ... you know what i mean. Wajahku yang tadi malam terpoles make-up, kini sudah bersih. Rambutku tidak berantakan.
Mungkin kalian akan sedikit kaget mengetahuinya ... jadi, bukan aku yang membuat diriku senyaman ini, tapi Mas Nata. Setiap kali kami ada dalam kondisi ini, Mas Nata akan bertanggung jawab mengurusku, memakaikan aku baju, termasuk membersihkan wajahku sampai ke tubuh-tubuhku.
Itu semua terjadi karena dulu aku pernah terbangun dalam kondisi berantakan, dan aku mengamuk, memberantaki seisi kamar.
Mas Nata kapok dan akhirnya memilih cara ini.
Walau caranya sudah benar, hari ini aku tetap mengamuk.
"MAS, BANGUN ENGGAK?!" Aku menabok bahu Mas Nata yang masih tertidur.
Mas Nata langsung melek dengan ekspresi kaget dan datar jadi satu. Bangun terpaksa dari posisi berbaringnya.
"Kenapa Binar? Aku udah bersihin make-up kamu, aku udah sisirin rambut kamu, aku udah bersihin tubuh kamu, aku udah pakein kamu baju. Sekarang letak salahku di mana?" tanyanya.
Hidungku kembang-kempis mendengarnya. Emosi! Aku mencubit perutnya yang shirtless. "Kamu masih nanya salah kamu di mana? Banyak! Gara-gara kamu, aku malah nangis sampai mataku bengkak, di mana harusnya aku nikmatin anniversary-ku. Gara-gara kamu, aku malah makan kue dikit aja, itupun sambil nangis, di mana harusnya aku bisa makan lebih banyak. Itu semua gara-gara kamu! Salah kamu!"
"Yaudah kita reka ulang. Aku bikin dekorasi kayak gitu, beliin kue yang kayak gitu dan undang orang lagi."
"Udah lewat! Vibes-nya enggak sama lagi!"
"Terus aku harus apa?"
"Kamu harus ganti rugi!"
Mas Nata berpikir sebentar. "Oke ... kamu boleh belanja sepuasnya, apa pun yang kamu mau, aku bayarin."
Aku mendelik. "Kamu pikir itu mempan---"
"Aku temenin. Aku temenin ke mana pun kamu mau. Seharian."
"Oke, deal!"
Agendaku hari ini: Kuras uang Mas Nata!
___<(•_•)>___
Kami berakhir di mall.
Pertama, aku mengajak Mas Nata ke toko baju. Memilih banyak baju yang kutampung di lengan Mas Nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemelut Rumah Tangga
Romance🌹UPDATE SETIAP HARI JUMAT!🌹 Biasanya ketika kabar kehamilan seorang istri terdengar, suami akan bahagia. Memeluk istrinya penuh sayang dan rasa syukur. Namun rumah tangga Binar dan Nata tampaknya agak lain, karena setelah Binar tahu dirinya hamil...