SEBELAS

66 2 0
                                    

"Gimana tadi sayang? Lancar?" Tanya Gio di perjalanan pulang. Setelah foto-foto dan menyelesaikan administrasi, Gio dan Karin memutuskan untuk pulang ke rumah. Sebab dirumah Umi, Abi dan adik-adik Gio telah menunggu.

"Alhamdulillah lancar, mas. Aku bisa presentasi dengan lancar dan jawab semua pertanyaan dengan benar." Jawab Karin dengan bangga. Dari tadi seulas senyum tidak hilang dari bibirnya.

"Alhamdulillah. Mas bangga banget sama kamu." Gio meraih tangan Karin lalu menciumnya.

"Makasih, mas." Karin memeluk lengan Gio lalu menyandarkan kepalanya disana.

Selang beberapa menit, mobil Gio memasuki garasi rumah. Dia turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu untuk Karin.

"Hati-hati, sayang."

"Makasih mas."

Gio menggenggam tangan Karin lalu mereka melangkah memasuki rumah.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Terlihat Abi dan Umi telah berdiri di depan pintu. Di belakangnya juga ada Gia, Gino, bi Jum dan mang Asep menyambut kedatangan Karin.

"Umi-Abi." Karin menyalami umi dan abi.

"Selamat ya sayang." Umi memberikan bucket bunga kepada Karin lalu memeluk menantunya itu.

"Umi makasih banyak ya. Umi kok repot-repot segala, Karin kan belum wisuda umi."

"Nggak apa-apa sayang. Kita semua bangga sama kamu." Umi mengecup kening Karin lalu mengusap lengannya.

"Selamat ya non Karin. Semoga non Karin makin sukses."

"Terimakasih bi. Maaf ya bi tadi malam Karin udah bentak bibi."

"Ah nggak apa-apa non. Bibi juga salah karena udah gangguin non Karin."

"Non Karin, selamat ya. Mang Asep bangga sama non Karin."

"Makasih mang." Balas Karin tersenyum.

Setelah mengucapkan selamat kepada Karin, keluarga besar Gio pun memutuskan untuk makan siang bersama bentuk merayakan kelulusan Karin. Umi telah menghidangkan makanan kesukaan Karin. Di tengah makan, terdengar gelak tawa mereka.

"Gimana kandungan kamu, sayang? Sehat?"

"Alhamdulillah sehat, umi."

"Mbak Karin udah ngidam belum? Mas Gio mau nggak nurutin ngidam mbak?"

"Udah, Gia. Dan mas Gio selalu mau mbak repotin." Jawab Karin menatap Gio dengan bangga.

"Kalau nggak di turutin ya ngamuk." Celetuk Gio yang mendapat gelak tawa dari Gia dan Gino. Sedangkan Umi dan Abi hanya tersenyum mendengarnya.

"Ada cerita lucu nya nggak mas?" Sekarang Gino yang angkat bicara.

"Duh ada banget, No. Pernah ya waktu itu Mas sama mbak pulang dari rumah sakit habis jenguk anaknya Haikal, trus tiba-tiba mbak kamu minta makan bakso."

"Bakso kan enak mas."

"Iya bakso enak, tapi yang makan mbak Karin doang. Mas malah disuruh makan bubur ayam pakai roti."

Jawaban Gio berhasil membuat tawa Gino dan Gia pecah. Hal tersebut mampu menggelitik perut keduanya.

"Mas makan buburnya? Kan mas nggak suka bubur ayam."

Gio tersenyum mengingat kejadian waktu dia tidak memakan bubur ayam tersebut. Hingga saat ini Karin belum mengetahui kebenarannya.

"Nggak mas makan, No. Mas letak lagi di gerobak bapaknya. Tapi mas bilang ke mbak Karin mas makan." Jawab Gio terkekeh.

DREAM MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang