EMPAT BELAS

74 4 0
                                    

"Jika kita bekerja sama dengan Alpha Group, maka profitnya sangat besar pak."

"Tapi untuk resikonya juga besar pak."

"Sherly, kamu evaluasi kembali mengenai Alpha group. Minggu depan kita rapatkan kembali."

"Baik pak."

"Saya rasa meeting kita pagi ini cukup sampai disini. Silahkan bubar."

"Baik pak. Terima kasih."

"Pak." Sherly menghampiri Gio setelah ruang meeting menyisakan dirinya, Gio dan Haikal.

"Kenapa Sher?"

"Beberapa wartawan menghubungi saya. Mereka meminta waktu bapak untuk wawancara."

"Terkait hal apa?"

"Saat ini di sosial media beredar foto bu Zhea memasuki Farukh Corp. Jadi sepertinya mereka meminta klarifikasi dari bapak."

"Zhea disini?"

"Benar pak. Bu Zhea sudah menunggu bapak dari tadi."

Gio mengangguk. "Tolong suruh dia keruangan saya. Dan untuk wartawan, sampaikan kepada mereka kalau saya tidak bisa."

"Baik pak. Permisi."

"Lo ke ruangan gue dulu, Kal."

Haikal mengangguk lalu mengikuti Gio meninggalkan ruang meeting.

"Tadi pagi Karin ke rumah." Ujar Haikal ketika mereka memasuki lift menuju lantai 38 tempat dimana ruangan Gio berada.

"Ke rumah lo?"

"Iya. Katanya udah janji sama Dinda."

"Hmm."

"Kalian lagi ada masalah?"

"Gue sebenarnya lagi pusing banget. Karin marah sama gue karena Zhea tiba-tiba datang ke rumah."

"Udah gue duga. Jadi sekarang gimana?"

"Ya lo tau lah. Namanya perempuan lagi emosi mau kita jujur sekali pun tetap nggak bakal di percaya."

Haikal mengangguk setuju. "Namanya juga perempuan." Imbuhnya.

Selang beberapa menit setelah Haikal dan Gio memasuki ruangan direktur, Zhea bersama Alaya pun datang. Gadis kecil tersebut langsung berlari kearah Gio.

"Alaya salim dulu sama om Haikal." Pinta Gio.

Alaya berjalan menuju Haikal lalu mencium tangannya. Setelah itu ia kembali ke pangkuan Gio.

"Hai, Kal. Apa kabar?" Sapa Zhea seraya duduk di sofa. "Udah lama banget ya kita nggak ketemu."

"Kenapa lo balik ke Indo?" Tanya Haikal to the point.

"Maksud lo?"

"Kenapa lo tiba-tiba pulang?"

"Kerjaan gue disana udah selesai. Makanya gue balik ke Indo."

Haikal hanya mengangguk. Rasanya sekarang hubungan pertemanan mereka terasa asing.

"Papa, kita jadi pergi ke wahana bermain kan?"

"Alaya perginya sama mama aja ya."

"Alaya mau pergi sama papa." Rengek Alaya menarik-narik jas yang di kenakan Gio.

"Mas, kamu kemarin kan udah janji sama Alaya."

"Kal, tolong lo bawa Alaya keluar dulu."

Haikal mengangguk lalu mengambil Alaya dari pangkuan Gio. Dia membujuk gadis kecil tersebut dengan mengajaknya membeli ice cream.

DREAM MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang