TUJUH BELAS

41 2 0
                                    

Karin menata diri di depan cermin. Dia memoles wajah polosnya dengan bedak kemudian mewarnai bibir tipisnya dengan lipstick bewarna pink. Rambut panjangnya dibiarkan tergerai begitu saja. Karin melirik jam digital yang terdapat di nakas. Jam tersebut menunjukkan pukul 16.15 Wib yang mana kira-kira sepuluh menit lagi Gio akan tiba dirumah. Karin meraih parfum lalu menyemprotkan keseluruh bagian tubuhnya sebagai sentuhan terakhir dari penampilannya sore ini.

Karin pernah membaca sebuah kalimat pada suatu platform yang berbunyi 'Seorang istri disunahkan selalu terlihat cantik dan menarik di hadapan suaminya. Berhias sebaik mungkin untuk suami'.  Semenjak itu, Karin selalu berhias diri menyambut kepulangan Gio agar suaminya itu bahagia saat melihat dirinya. Karin saat ini benar-benar sedang berusaha menjadi istri yang baik dan sholeha.

Karin segera membuka pintu rumah ketika mendengar suara mobil Gio. Karin berdiri di depan pintu dengan senyum terbaiknya menyambut kepulangan pria yang telah menjadi suaminya selama satu tahun terakhir.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Karin meraih tas kerja Gio lalu menyalami tangan suaminya itu. "Kangeen." Ujar Karin lalu memeluk Gio. Rasanya dia begitu merindukan pria itu.

"Wangi banget sih istri aku." Puji Gio mengusap kepala Karin.

Karin menengadah lalu tersenyum.

"Masyaallah. Istri mas cantik banget." Puji Gio lagi. Kemudian dia mendaratkan kecupannya di kening Karin.

"Makasih mas."

"Mas bersih-bersih dulu ya sayang." Gio mencoba melepaskan pelukan Karin, tapi istrinya itu semakin mengeratkan pelukan mereka.

"Aku masih kangen, mas. Mas nggak kangen aku ya?"

"Mas juga kangen kamu. Tapi mas dari luar sayang, mas nggak mau kamu dan bayi kita terkontaminasi bakteri dari luar. Mas bersih-bersih dulu ya."

Dengan berat hati Karin melepaskan pelukannya lalu mengangguk.

"Aku tunggu di taman belakang ya mas."

*
Tanpa sepengetahuan Gio, Karin menuju dapur lalu mengambil dua mie instan di dalam lemari. Kemudian Karin memasak mie tersebut. Sore ini Karin ingin makan mie goreng bersama Gio, meskipun Karin tau, suaminya itu tidak akan mengizinkan. Setelah mie goreng tersebut selesai di racik, Karin pun membawanya ke Gazebo yang terdapat di taman belakang yang dibuat Gio beberapa bulan lalu. Gazebo tersebut di lengkapi dengan ayunan berbentuk sofa di sertai lampu yang menambah kesan hangat dan romantis. Sehingga mereka sering menghabiskan waktu luang disana.

"Kok mas nyium bau mie instant ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok mas nyium bau mie instant ya?"

"Tadaaaa.." Karin memperlihatkan mie instant yang dibuatnya. "Satu buat aku, satu lagi buat kamu."

"Nggak." Dengan cepat Gio mengambil kedua mangkok berisi mie tersebut. "Nggak ada makan mie."

"Mas---" Rengek Karin.

DREAM MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang