Perseteruan Yang Berlanjut (4)

201 28 1
                                    

Alberu terdiam, memandang teman-temannya sejenak lalu kembali fokus pada selembar kertas itu. Sekarang yang harus Alberu lakukan adalah menyampaikan isi surat ini, tapi masalahnya adalah.....

"Sepertinya Rooksoo ingin kita menemuinya"

Semua orang terdiam, sedikit terkejut dengan isi surat yang Alberu sampaikan, sedangkan yang menyampaikan nampak tenang dan Rosalyn yakin pasti ada yang kakak sepupu Cale itu rencanakan.

"Apa ? Kau yakin matamu itu tidak salah membacanya kan ? Si bajingan itu ingin menemui kita ? Apa otaknya sudah miring ya ?" Ucap Sooyoung tak percaya sambil menunjuk-nunjuk kepalanya sendiri.

Bukan hanya Sooyoung yang tak mempercayainya, yang lain juga sepertinya tak mempercayai isi surat itu.

"Tertulis dengan jelas pada kertas ini. Mau membacanya ?"

"Tidak, terima kasih. Aku lebih senang membaca novel buatanku sendiri" Tolak Sooyoung.

"Dia ingin bertemu dengan kita kapan ?" Tanya Sangah penasaran.

Alberu terdiam sejenak sebelum menjawab, "Besok pagi, jam delapan, di taman kota, dekat air mancur. Ada sesuatu yang ingin dia beritahu pada kita"

Rosalyn terkejut, raut wajahnya seakan mengatakan 'tunggu, bukan itu yang tertulis dalam surat kan ? Kau sedikit mengubahnya ?! Tidak, kau tidak menyampaikan semuanya !' mungkin ini yang Alberu baca dari raut gadis berambut merah di sampingnya ini.

'Sudah, ikuti saja alur yang aku buat untuk saat ini' Hanya gelagat biasa yang Alberu perlihatkan, namun Rosalyn seakan paham apa yang ingin Alberu sampaikan.

"Ditaman ? Emangnya dia tidak pergi ke Akademi ?" Yerim dengan curiga mempertanyakan peran seorang murid untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

"Yerim, besok hari libur. Tak ada murid yang datang ke akademi kecuali ada keperluan" Heewon menyadarkan gadis yang hampir mirip dengan Sooyoung itu.

"............Terus apa yang ingin dia sampaikan ?" Yerim mengelak seakan melupakan apa yang sebelumnya ia katakan.

"Entah.......tidak dijelaskan dalam surat ini" Alberu kembali memeriksa surat yang dipegangnya namun tak mendapati ada tulisan lain disana. Pengecualian untuk beberapa hal yang sedikit ia ubah dan ia sampaikan.

"Bukan salahku jika situasinya memburuk ya" Gumam Rosalyn yang hanya memutar bola matanya malas. Walau enggan, sepertinya Rosalyn harus mengikuti keinginan anak dari keluarga Crossman ini.

Disisi lain, Choi Han menyadari interaksi aneh keduanya membuat Choi Han menatap Rosalyn seakan meminta penjelasan setelah ini.

"Apa kau yakin sudah menyampaikan semua isi surat itu ?" Tanya Jonghyuk curiga, insting nya mengatakan kalau pemuda yang penuh tipu muslihat ini sedang menyembunyikan sesuatu.

"Seperti yang kau dengar tadi" jawab Alberu tenang, tak memberi celah kepada siapapun untuk mencurigainya.

Jonghyuk mengernyit, nampak dirinya masih tak mempercayai isi surat itu dari awal. Mungkin jika bukan Dokja yang berbicara, makhluk hitam satu ini tak mau mempercayai siapapun.

"Aku sudah selesai" Jonghyuk beranjak pergi dari tempat duduknya.

"Oi, kau mau kemana ?" Sooyoung bertanya tanpa berbalik menatap Jonghyuk, "Aku dengar guru di kelasmu tidak masuk siang ini"

Langkah Jonghyuk terhenti, "..........aku mau ke perpustakaan. Mungkin Dokja dan dua lainnya sekarang bersembunyi disana" ucapnya lalu kembali melanjutkan langkah meninggalkan kawasan kantin.

"Dasar bocah" umpat Sooyoung lalu kembali melanjutkan makan siangnya.

"Tapi Sooyoung-ah, darimana kau tau kalau guru yang akan mengajar di kelas 2A nanti tidak masuk siang ini ?" Tanya Sangah penasaran karena biasa ada pemberitahuan sebelumnya.

Kumpulan Anak WarasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang