Cinta n Teddy 6

57 2 0
                                    

Sepertinya, Teddy memahami kegalauanku saat ini. Dan ia pun selalu tahu, bagaimana caranya menenangkanku.

Dia tahu kesukaanku menyusuri sebuah taman kota yang menjadi favoritku di malam hari.

Dia juga tahu kesukaanku berjalan dengan di gandeng olehnya. Dengan tinggi badanku yang hanya 150cm, ketika harus berjalan bersamanya dan tidak di gandeng, seringnya aku selalu tertinggal.

Aku tidak dapat mengimbanginya. 

Aku terlalu lambat untuknya, yang berjalan biasa saja.

T : "Yuk sayang."

Akupun memberikan tanganku untuk digandeng olehnya. Teddy tersenyum, seraya menggandeng tanganku. Kami pun berjalan menyusuri taman kota.

T : "Maaf sekali lagi ya sayang, aku tidak menyangka Hanni akan telepon untuk hal seperti itu. Dan aku pun tidak menginginkan dia untuk hadir dalam hubungan kita, tapi mau bagaimana lagi, mungkin ini yang harus terjadi, tapi lain kali akan aku jaga agar ini tidak terulang."

Dapat kulihat Teddy sempat termenung, seperti menyesali keadaan.

C : "Aku harus gimana sayang, kan kamu tau kalo aku paling ga suka marah-marah, apalagi drama."

T : "Iya aku tau, tapi aku juga ga akan tau isi hati kamu kalo kamu ga ngomong, kamu boleh kok larang aku, atau kalo ada yang kamu ga suka tentang Hanni, bilang ke aku."

C : "Apa harus aku yang melarang? Sedangkan kamu juga harusnya berjuang untuk melepaskan ikatan Hanni dari kehidupan kamu."

Maaf Teddy, tapi aku tidak ingin berjuang sendirian mungkin aku hanya perlu membuatmu tersadar, pikirku.

T : "Aku berusaha untuk melepaskan Hanni, bahkan jauh sebelum bertemu kamu, dan aku janji itu ga akan terulang. Tapi coba kamu ngomong, apa keinginan kamu, aku kan ga punya kekuatan super untuk bisa mendengar isi hati kamu."

Teddy terlihat berusaha membuatku tersenyum dengan guyonannya yang tidak begitu lucu, tapi itu cukup untuk menghiburku saat ini. Dan aku merasa sedikit lega, karena Teddy berusaha mencari solusi untuk masalah ini.


Cinta n TeddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang