Cinta n Teddy

Cinta n Teddy 47

H : "Kamu udah tau Cin?"

Tiba-tiba Hanni menghampiri, dan duduk di samping Teddy dengan satu tangannya berusaha menggengam tangan Teddy seraya berkata. 

H : "Aku dan mas Teddy mau menikah segera."
Aku hanya terdiam dan menatap Teddy, dapat kulihat ia tidak nyaman dengan situasi yang di tampakkan oleh Hanni, tapi ia tetap berusaha menanggapinya dengan baik. 

Sedangkan aku, tidak menjawab sepatah katapun bahkan untuk melihat Hanni, rasanya aku tidak sudi, sepertinya aku membencinya.

B : "Ohya kak?" Bryan pun menjawabnya, sambil menengok ke arah ku berusaha menguatkan.

Aku hanya melihat ke arah Teddy tanpa bisa tersenyum. Apakah aku harus memaklumi situasi ini, atau bolehkah aku memaki Teddy dan Hanni di sini. Bryan tetap berusaha menguatkan aku.

Tapi, aku tidak meminta itu, yang aku inginkan hanya Teddy menjelaskan kepadaku dan menyelesaikan dengan baik jika memang harus berpisah denganku. 

H : "Ya, besok Senin rencananya. Kamu urus ya Bryan. Cinta kamu boleh datang kok."

Aku tetap terdiam tidak menjawab apapun. Aku berusaha berbisik kepada Bryan,

C : "Aku mau pulang." 

Hampir ku berdiri, tapi tangan Bryan menahanku. Tidak ku lihat Teddy menahanku di sana. 

Dia hanya menatapku seraya tangannya yang masih di genggam oleh Hanni. Aku pun terduduk kembali. Hingga akhirnya akupun bersuara. 

C : "Apa benar kamu mau menikah dengan Hanni besok Senin?" 

Aku tidak lagi mengindahkan Bryan dan Hanni kali ini. 

H : "Iya kan mas?" Hanni pun menyela dan menjawabku dengan cepat.

H : "Iya kan mas?" Kali ini Hanni mengulanginya dengan sedikit mengintimidasi Teddy.

C : "Ohya? Apa benar?" Aku menunggu jawaban Teddy kali ini.

 T : " Kamu masih belum sehat Han." 

H : "Aku udah sehat. Kamu kenapa mas? Apa kamu masih mau kembali sama Cinta?"

Aku tidak mengerti maksud pembicaraan Hanni. Tapi Bryan pun menyelaku kali ini.

 B : "Cin, kamu mau keluar dulu sama aku yuk." 

C : "Ga deh, kayaknya urusanku sama Teddy, bukan sama kamu." 

Bryan terlihat menyerah untuk membujukku kali ini.