Cinta n Teddy 12

27 2 0
                                    

T : "Yuk, aku udah di depan nih."

C : "OK, aku keluar sekarang. "

Kumatikan handphone dan bergegas menemui Teddy.

T : "Kamu yakin mau ketemu Hanni di lobby? Aku ga jamin dia akan bicara dengan tenang ya. Dia emosinya meledak-ledak kalo lagi marah."

C : "Aku jadi takut."

T : "Ya, kalo kamu siap malu gapapa, kalo aku udah biasa sih. Tapi aku kan jagain kamu, aku ga mau dia permalukan kamu di gedung ini. Jadi bahan tontonan orang-orang nanti."

Aku berpikir kembali seraya bertanya.

C : "Jadi, menurut kamu sebaiknya gimana?"

T : "Ya, ga usah ketemu di sini. Emang tadi kamu jawab apa ke dia?"

C : "Aku belum jawab apa-apa udah di matiin teleponnya. Aneh banget ya dia. Nyebelin, bikin orang bad mood aja. Lagian dia bisa tau kantor aku darimana coba?"

Teddy menarik nafas panjang. Berusaha berpikir sambil menenangkan dirinya. Dia terlihat bingung dengan pertanyaanku. Belum sempat ia menjawab, pintu lift terbuka. Dan kami pun bergegas masuk ke dalam lift.

C : "Ya udah ga usah ketemu deh, lagian dia juga aneh. Ga sopan begitu, main tutup telepon aja. Ga punya itikad baik, biar aja dia di lobby sampai besok."

Jawabku kesal, sembari masuk ke dalam lift.

C : "Udah kita langsung ke parkiran aja, ga usah lewat lobby lah. Males banget ketemu dia."

Kataku kembali, sembari menekan tombol lift dengan kesal, beruntungnya lift dalam keadaan kosong saat ini.

Cinta n TeddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang