Cinta n Teddy 4

72 2 0
                                    

Hampir 1 tahun aku mengenal Teddy, dan baru kali ini aku melihat wajahnya yang penuh dengan kebingungan. Selama ini, dia adalah sosok yang sangat dewasa, penyabar, dan selalu memiliki jawaban atas semua sikap manja dan kekanak-kanakkanku.

Dengan wajah bingungnya itu, dapat kurasakan betapa ia berusaha tetap tenang untuk menenangkan diriku, berusaha menjaga perasaanku di saat perasaannya sendiri tidak baik-baik saja, dan mungkin berusaha membuatku tetap berada di sisinya dalam situasi ini. Yang aku tahu, dia memang bersungguh-sungguh menjaga hubungan ini, hanya saja, masa lalunya seakan menggangguku.

Aku terdiam dalam menatapnya, mungkin akupun merasa bersalah karena menekannya dengan banyak pertanyaan yang menurutku wajar karena aku merasa, aku adalah pacarnya dan aku berhak untuk mendapatkan penjelasan. Sedangkan dia, perempuan itu hanya mantan istrinya, pikirku.

Tapi, tiba-tiba Teddy membuyarkan lamunanku dengan kalimatnya.

T : "Dia mau pindah ke Jakarta, dan minta tolong aku untuk mencarikan tempat tinggal terdekat. Kebetulan kemarin aku bertemu dengan dia hanya berniat memberikan kunci rumah yang menjadi bagiannya, yang selama ini masih aku pegang, karena kami belum mendapatkan
kesepakatan bersama."

C : "Minta tolong? terus kamu tolongin juga?"

T : "Iya aku cuma berikan kunci rumah yang menjadi bagian dia aja, ga lebih kok. Biar dia yang urus akan tinggal disitu atau cari tempat tinggal lain yang lebih dekat dari kantor barunya."

C : "Kamu tau di mana kantor barunya?"

T : "Ga penting Cinta. Udah ya kita makan dulu. Kamu ga laper interogasi terus begini?"

Teddy berusaha mencairkan suasana, walaupun aku masih belum puas, tapi baiklah aku sudahi, karena sepertinya akupun tidak tega terus menekannya, setidaknya aku bisa merasakan ketulusannya, dan semoga aku tidak salah.

Cinta n TeddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang