Cinta n Teddy 40

18 2 0
                                    

Telepon pun di matikan. Pikiranku kembali mengingat Hanni. Bagaimana bisa, ia melakukan hal nekat begitu. Aku merinding mengingat darah yang mengucur deras, dan pisau cutter yang terjatuh di lantai. Aku pun mengingat dengan jelas bagaimana sigapnya Teddy kala itu. 

Ia memangku Hani dan menatap penuh kesedihan. Apakah Hanni sering melakukan hal itu untuk membuat Teddy bertahan dengannya? Lalu bagaimana hubunganku dengan Teddy nantinya, aku pun menghela nafas, mencoba menenangkan diriku sendiri.

Baiklah, kulewati sabtu malam minggu ku ini tanpa kabar dari Teddy. Pasti besok ada kabar baik. Dan yang terpenting adalah segera tidur dan cepat-cepat berganti hari pikirku.

Minggu pagiku terasa berat, gelisah hatiku menanti kabar dari Teddy dan Bryan. Teddy jelas tidak bisa ku hubungi. Sedangkan Bryan, mengapa tidak mengangkat teleponku pagi ini.

Ku lihat pesan pun hanya di baca olehnya. Bagaimana aku mendapatkan informasi tentang Teddy, aku terduduk menunggu dalam lamunan.

Tiba-tiba, ada seseorang yang mengetuk pintu rumahku. Aku berharap itu adalah Teddy. Segera ku hampiri dan ku intip dari jendela, yang ternyata bukan lah Teddy melainkan Bryan.

B : "Cinta... Hei it's me."

Bryan melambaikan tangannya dari balik jendela. Segera ku bukakan pintu untuknya.

C : "Bryan.. kok kamu kesini? Aku pikir Mas Teddy."

B : "Breakfast for you Cinta..."

Bryan sibuk membawakan sarapan untukku, sedangkan aku sibuk menanyakan Teddy padanya.

C : "Kok bukan mas Teddy yang kesini?"

B : "Makan dulu yuk, nanti aku ceritakan jelasnya."

Aku menghargai usaha Bryan, walaupun aku sedang tidak ingin makan, tapi baiklah aku usahakan membuatnya bercerita tentang keadaan di sana.

C : "Terimakasih ya Bryan. Kok jadi kamu yang repot gini. Mas Teddy sibuk banget ya?"

B : "No worries, yang terpenting sekarang adalah kamu sehat. Yuk makan yuk."

C : "Gimana Hanni?"

B : "Better. Cuma aku mau minta maaf karena mas Teddy belum bisa menghubungi kamu ya Cin."

C : "Kenapa sampai belum bisa gitu?"

B : "Ada kejadian di rumah sakit. Waktu mas Teddy hubungi kamu. Kak Han dengar and dia ngamuk-ngamuk. Jadi, mas Teddy berusaha menenangkan, dan HP nya mas Teddy, di ambil sama kak Han."

C : "Hah? di ambil? Sampai sekarang HP nya masih sama Hanni?"

B : "Yups."

B : "Tapi mas Teddy tulis surat untuk kamu kok. Nanti habis makan aku kasih ke kamu ya. Aku lagi cosplay jadi Pak Pos ini ceritanya. hahaha"

Aku pun tertawa mendengar kata-kata Bryan. Bukan Bryan namanya jika tidak bisa mencairkan suasana.

Cinta n TeddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang