Cinta N Teddy 51

21 2 0
                                    

Malam ini, kuputuskan untuk pulang sendiri. Walaupun Teddy tidak mengizinkan, tapi tekadku kuat.

Aku sedang ingin sendiri, dan sedang tidak ingin di ganggu. Bahkan Bryan yang berusaha menghubungiku pun tidak ku izinkan untuk menghampiriku.

Aku ingin menangis dan ingin merenung sendirian. Tidak dapat ku sembunyikan rasa kecewa bahkan rasa sakit hatiku karena keadaan ini.

Aku mengabaikan telepon dan pesan masuk dari Teddy maupun Bryan.

Sesampainya di rumah, aku berusaha menghubungi teman kantor, untukku berusaha memberikan informasi bahwa aku akan mengambil cuti di beberapa hari ke depan.

Kebetulan jatah cutiku belum ku ambil tahun ini, cukup untukku bisa menenangkan diri, sekaligus menemui keluargaku di Jogja.

Ku cari tiket terpagi, ku persiapkan semuanya. Sambil menangis aku mengatakan pada diriku bahwa ini semua cuma jalan terjal, aku kuat, aku kuat, aku kuat!

Bahkan beberapa kali kucoba 
mengucapkannya, tangisku semakin kencang, dan dadaku semakin sesak. Aku mencoba merebahkan diriku, hingga ku tertidur.

Ternyata tidurku pun tak bisa nyenyak, hingga ku terbangun beberapa kali.

Sempat ku cek handphone dan ku baca pesan terakhir dari Bryan.

💌 : Kalo ada apa-apa aku ada di depan rumah ya. Aku tidur di mobil.

Aku kaget membacanya, ku coba bangun dan ku intip dari balik jendela, ternyata ada mobil Bryan terparkir di sana.

Aku kembali ke kamar dan mencoba untuk tidur kembali. Walaupun rasanya tidurku tidak berkualitas, karena mataku yang perih dan membengkak, akupun sesekali terbangun tanpa sebab.

Alarm berbunyi di pukul 4.30 bergegas ku bangun dan bersiap-siap untuk berangkat. Tapi, bagaimana dengan Bryan.

Apa yang harus kulakukan. Aku berpikir kembali. Haruskah ku tinggalkan saja dia. Tapi rasanya aku tidak tega. Tapi, apa boleh buat rasanya aku ingin segera pergi meninggalkan ini semua. 

Tidak lama, taxi pesananku datang. Dan aku pun bergegas keluar, belum sempat ku mengunci pintu, Bryan keluar dari dalam mobil, dan berbincang dengan supir taxi di sana.

Segera kuhampiri Bryan.

B : "Mau kemana? Aku antar aja ya."

C : "Ga perlu Bryan. Terimakasih, tapi aku sama taxi aja ya."

B : "Ya udah mau kemana ini?"

Cinta n TeddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang